Baca juga: Ini Pesan yang Ingin Disampaikan Geisha di Lagu Terbarunya, Keramat
Tak dapat dipungkiri, arsitek jugalah yang nantinya akan membantu kita-kita dalam tugas berkoordinasi dengan kelompok kontraktor atau tukang, menggunakan bahasa-bahasa
teknis dalam dunia arsitektur, yang mungkin tak kita mengerti.
Bagaimana bila tak pakai arsitek?
Mungkin, keinginan atau mimpi kita soal hasil jadi rumah tak akan terwujud.
Tapi apakah syarat arsitek cuma bisa menerjemahkan keinginan klien dengan baik?
Tentu tidak. Seorang arsitek yang sejatinya bakal kita andalkan dalam proyek pembangunan rumah impian juga wajib memiliki kapabilitas mumpuni.
Adapun cara “menyelidikinya”, bisa dilakukan dengan menilik portofolio si arsitek alias riwayat proyek yang pernah dirinya kerjakan.
Baca juga: Luasnya 5 Hektar, Ini Kemewahan Kompleks Rumah Susi Pudjiastuti
Berkat internet, kita bisa, kok, langsung mencari dan mengecek portofolio dari sederet nama arsitek.
“Kalau yang (penyedia jasa arsitek) di online tentu sangat membantu. Kita bisamelihat seperti apa karya dia sebelumnya, dia sekolah di mana, pemikirannya kayak apa. Dengan punya wadah daring atau Instagram, kita jadi bisa lihat seandainya kita hire dia, kira-kira kita akan dapat hasilnya seperti apa?” beber Denny.
Sama halnya dengan perancang busana atau koki yang masing-masingnya memiliki ciri khas karya, arsitek pun memiliki gaya sendiri-sendiri dalam menciptakan rancangan sebuah bangunan.
Bila kita terlebih dahulu sudah mencari tahu gaya unik atau kekhasan dari sejumlah nama-nama arsitek tersebut, kita jadi bisa menentukan arsitek mana yang paling tepat bekerja sama dengan kita.
“Dengan adanya media sosial, misalnya ada arsitek yang gayanya modern minimalis, pasti enggak cocok dimintai gaya rumah klasik atau mediterania. Jadi dari sisi arsiteknya sendiri, klien pun jadi tersaring,” ceritanya.(*)
(Jeanett Verica)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR