NOVA.id - Apakah kita selalu mencermati bahan apa yang terkandung pada kemasan saat akan mengkonsumsinya?
Peristiwa ini mungkin bisa jadi peringatan untuk kita, sebelum mengonsumsi makanan dalam kemasan.
Seorang anak berusia 15 tahun bersama dengan seorang temannya mengonsumsi cookies dalam sebuah kemasan.
(Baca juga: Seperti Sinetron, Putus Saat Remaja dan Berjanji Menikah di Umur 40, Inilah Hubungan Keduanya Kini)
Kue kemasan tersebut mirip dengan jenis kue yang dikatakan aman dikonsumsi oleh kedua orang tuanya.
Anak yang bernama Alexi Ryann Stafford ini makan cookies dalam bungkusan, tanpa membaca kandungan yang terdapat didalamnya.
Alexi diketahui memiliki alergi terhadap kacang yang cukup parah.
(Baca juga: Ingin Punya Rambut Hitam Cantik Alami? Wajib Coba 5 Tips Ampuh Ini)
Menurut penuturan sang Ibu, Kellie, Alexi merasa kesemutan pada mulutnya, sehingga ia langsung pulang.
Kondisinya dengan cepat meburuk, dan mengalami syok anafilaksis dan berhenti bernapas, kemudian pingsan.
Meski telah diberi obat anti alergi selagi pertolongan datang, Alexis tak bisa bertahan dan meninggal satu setengah jam kemudian.
(Baca juga: Seperti Royal Wedding Pangeran Harry, Putri Eugenie Undang Warga ke Istana Saat Pernikahan)
Kellie membagi kisahnya ini dalam akun facebook pribadinya, dan ia juga mengkritik mengenai kemasan yang hampir sama antara yang mengandung bahan kacang dan tidak.
Alergi terhadap kacang adalah alergi yang paling umum dialami oleh seseorang.
Dikutip dari foodallergy.org anak-anak dan anak muda beresiko lebih tinggi mengalami alergi terhadap kacang.
(Baca juga: Kedua Indung Telur Dipotong Pihak Rumah Sakit, Hotman Paris Bela Perempuan Ini)
Efek terburuk yang bisa dialami seseorang yang memiliki alergi ini adalah syok anafilaksis yang membuat penderita kehilangan nyawa seperti yang dialami Alexi.
Jadi sebelum mengkonsumsi makanan dalam kemasan, sebaiknya kita membaca terlebih dahulu komposisi yang digunakan.
Terlebih jika kita memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu. (*)
Source | : | womenshealthmag |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR