NOVA.id - Bicara perempuan atau ibu-ibu tak pernah jauh dari yang namanya anak.
Mungkin Sahabat NOVA juga pernah merasakan di kala sibuk dengan urusan rumah dan pekerjaan juga harus mengantar anak ke sekolah?
Nah, memang kebiasaan semacam ini tidak bisa terhindarkan oleh kita karena suami bekerja dan kita juga harus mengurus anak.
Hal ini yang membuat banyak diantara perempuan yang lengah dan kurang memperhatikan keselamatan nyawa diri sendiri atau orang lain.
"Mentang-mentang anaknya keburu masuk sekolah terus enggak ngecek sana sini dan di jalan pun ngebut sampai hampir membahayakan nyawa orang lain," ungkap Sony Susmana, instruktur Defensive Driving dari SDCI saat sesi talkshow Women's Defensive Driving bersama Suzuki di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat siang ini (21/7).
Pria yang akrab disapa Sony tersebut menjelaskan bahwa karakter perempuan dalam berkendara memang berbeda dengan laki-laki.
Menurutnya, biang keladi dari peristiwa kecelakaan akhir-akhir ini pun seringkali didominasi oleh perempuan lantaran kurang berhati-hati dalam menyetir.
"Bayangkan saja saat menyetir saja bisa sambil fokusnya melihat anaknya, memegang gadget bahkan sampai sedang membawa lipstick, semacam multitasker gitu," tutur dia.
Sony menambahkan jika hal ini yang harus dirubah mindset oleh para perempuan Indonesia untuk fokus dalam menyetir.
"Jangan sampai perempuan lagi yang menjadi aktor pelaku dari kesalahan dalam menyetir dan menyebabkan kecelakaan," imbuhnya.
Oleh karena itu, saat benar-benar membawa anak Sony memaparkan bahwa anak harus duduk dan berada di tempat yang aman dan nyaman.
"Mendudukkan anak di depan adalah kesalahan terbesar, ini yang seringklai menjadi problem bagi ibu-ibu. Apalagi sudah duduk di depan, si anak tidak diberika. semacam fitur ISOFIX atau booster sehingga mereka bisa mengenakan seat belt," bebernya.
Ia menjabarkan bahwa di hampir semua produk Suzuki ini sudah ada fitur keamanan semacam ISOFIX.
Akan tetapi, jika menemukan tidak ada fitur tersebut, ISOFIX bisa didapatkan di berbagai gerai anak-anak atau spare part otomotif.
"Menjaga anak adalah masalah nyawa, jadi jangan pernah ragu untuk menambahkan fitur-fitur semacam ini jika memang di mobil kita tidak tersedia semacam itu," tukasnya.
Senada dengan Sony, Indira Dian Saraswati juga angkat bicara masalah yang sering dialami perempuan saat menyetir.
Perempuan yang akrab disapa Indi tersebut mengatakan perempuan lebih sering melakukan aksi kebut-kebutan di jalanan untuk menghemat waktu yang ada.
"Bahkan hampir 28 persen responden yang saya survey, mereka terkadang pernah menggunakan bahu jalan untuk mengebut kendaraannya," ujar pemimpin redaksi Tabloid NOVA ini.
Indi menambahkan memang saat ini perempuan harus memahami defensive driving yang benar untuk mengurangi risiko di jalanan.
"Defensive adalah berperilaku di jalananyang harus dididik dri kecil bukan langsung instan terjadi," tegasnya.
"Tentunya, para perempua. pun juga harus memahami dengan baik fitur dan fungsi fitur-fitur tersebut," pungkasnya.(*)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR