NOVA.id - Pembunuh berantai yang paling dikenal di Inggris, Myra Hindley dan pasangannya Ian Brady telah membunuh 5 anak dan mengubur mayat mereka di tegalan di dekat Manchester pada sekitar 1960-an.
Beberapa anak mampu bertahan dan melarikan diri dari mereka.
Salah satu dari mereka lalu menceritakan bagaimana mereka bisa lari dari pembunuh berantai terkeji di Inggris itu.
(Baca juga: Pilu, Dijemput Ayahnya Tak Ketemu, Balita Ini Ditemukan Meninggal di Bus Penitipan Anak)
Tommy Rhattigan baru berumur 7 tahun ketika ia didekati oleh pasangan itu.
Ia sedang duduk sendirian di taman saat malam gelap.
Ia menceritakan bahwa mereka melemparkan senyuman dan kelihatan baik.
(Baca juga: Buat Terpesona, Foto Jadul Ini Buktikan Putri Marino Cantik dari Kecil)
"Saya masih dapat mengingat sekarang, bau parfum mereka yang kuat dan hairspray. Dan matanya, ia (Myra Hindley) memiliki mata biru. Mereka terlihat sangat, sangat baik, ia bicara sangat ramah," kata Rhattigan sambil mengingat-ingat.
Namun ketika Hindley menanyakan kenapa ia sendirian di malam hari, Ian terlihat mondar mandir seperti menunggu.
Saat Myra Hindley mengundangnya ke rumahnya dan memakan sandwhich selai, ia tidak dapat menolak.
(Baca juga: Tak Disangka, Kecil-kecil Putri Charlotte Tingkatkan Ekonomi Inggris Lebihi Ayah Ibunya!)
Akan tetapi, suasana berubah ketika ia sampai di rumah mereka dan pintu ditutup.
Tommy dapat mendengar bisikan mereka di dapur.
Myra membawakan roti dan selai ke ruang depan dan membantingnya di meja.
(Baca juga: Anak Jedar Ulang Tahun, Inikah Calon Ayah Baru untuk El Barack?)
"Ia berubah secara komplit. Matanya berubah sepenuhnya. Senyuman itu tidak ada lagi, ia menanyakan padaku ada apa," jelasnya.
Kemudian, Tommy meminta segelas air.
Setelah Myra kembali ke dapur, ia mendengar Ian Brady berkata keras pada Myra.
(Baca juga: Istri Keguguran Saat Hamil 5 Minggu, Ini Cara Ringgo Hibur Sabai)
Tommy cemas ia sedang berada dalam bahaya, lalu ia memutuskan untuk melarikan diri.
Ia panik ketika berusaha mencoba keluar lewat jendela karena jendelanya susah dibuka.
Namun akhirnya ia berhasil melepaskan diri.
(Baca juga" Sering Dikira Sakit Tenggorokan Biasa, Ketahui Tanda-Tanda Difteri yang Mematikan)
"Jika saya tidak keluar dari jendela itu, saya tidak akan duduk di sini berbicara sekarang. Saya tahu pasti," ungkapnya.
Saat Tommy melihat Ian Brady dan Myra di berita, ia menyadari bahwa ia hampir menjadi korban meeka. (*)
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR