Tanggal 23 Juni, ia seharusnya merayakan ulang tahun Parker.
Tahun ini menandakan tahun kedua Destiny menjadi penyelenggara perlengkapan sekolah.
"Saya menderita sangat saat hari libur dan hari ulang tahun," tuturnya.
(Baca juga: Peternak Sapi Indonesia Murni Produksi Susu Kental Manis Indonesia)
"Tahun ini, putraku (Parker) harusnya pergi ke taman kanak-kanak. Saya ingin mengisi tasnya dan banyak hal lainnya. Ini merupakan alat penyembuhan yang baik untukku."
Bayi Parker meninggal di tempat saat kecelakan sebagaimana pula suaminya, Corey.
Destiny yang juga berada di dalam kendaraan adalah satu-satunya yang masih hidup.
(Baca juga: Ngeri, Pria Ini Beberkan Pengalamannya Lolos dari Pembunuh Berantai Terkeji)
Sebab, penabrak mobil mereka pun ikut meninggal di dunia.
Kini, Destiny telah menikah lagi dan memiliki anak laki-laki berumur 5 bulan.
Ia sangat berterimakasih pada keluarganya yang memberikan kekuatannya untuk terus bergerak maju.
(Baca juga: Bang Mandra Masih jadi Playboy di Film Si Doel, Bagaimana Nasib Munaroh?)
"Suami saya, Brett benar-bener menyelamatkan hidupku dan memberikanku harapan," ujarnya.
Selama 3 tahun terakhir, ia mengadakan pengumpulan dana untuk merayakan kehidupan Corey dan Parker.
Sebelumnya, ia mengumpulkan sumbangan mainan untuk rumah sakit anak-anak setempat.
Perempuan ini juga memberikan pesan pada orang lain yang sedang berduka untuk terus maju ke depan.
"Tidak apa menangis, marahlah atau bahkan tersenyum dan tertawa," jelasnya.
"Tak ada aturan baku. Ini adalah hidupmu. Lakukan yang membuatmu bahagia." (*)
Source | : | ABC News |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR