NOVA.id - Tentunya kita menginginkan pernikahan yang bertahan lama, bukan?
Banyak dari kita berharap hanya maut yang bisa memisahkan.
Namun nyatanya, menurut American Psychological Association, 40 sampai 50 persen pernikahan berakhir dengan perceraian.
(Baca juga: Sudah Cerai, Tamara Blezynski dan Mike Lewis Main Monopoli Bareng)
Sulit memperkirakan apakah hubungan akan berakhir dengan perceraian atau tidak.
Akan tetapi, menurut pakar, ada suatu cara untuk menghindarinya.
Caranya adalah dengan "menunggu" 2 hal berikut ini sebelum mantap menikah dengannya:
(Baca juga: Sarah Azhari Bilang 'Masuk Keluarga Kita Harus Kuat' ke Medina Zein?)
1. Tunggu Waktu Setahun
Banyak dari kita memilih untuk menunggu setahun sebelum melanjutkan hubungan ke pernikahan.
Sementara yang lainnya merasa sudah mantap menikah meski baru berpacaran beberapa bulan.
Dua-duanya memang tidak salah.
(Baca juga: Pemeran 'What's Wrong With Secretary Kim' Park Min Young Akui Lakukan Oplas)
Namun dilansir dari Elite Daily, saat kita tidak berbunga-bunga lagi seperti awal pacaran, kita bisa dikejutkan dengan hal negatif yang tak terduga.
Selain itu risiko bercerai lebih tinggi bila dibandingkan dengan pasangan yang menunggu paling tidak setahun.
Anita Chlipala, seorang terapis dalam bidang pernikahan dan keluarga memberikan saran pada kita.
(Baca juga: Pemeran 'What's Wrong With Secretary Kim' Park Min Young Akui Lakukan Oplas)
Menurutnya, perasaan berbunga-bunga dan romantisme hubungan dapat hilang setelah 12-18 bulan.
"Sehingga, pasangan yang menunggu sampai setelah kegilaan memudar mungkin akan melihat satu sama lain secara lebih realistis. Jika anda masih dalam tahap tergila-gila, dan bertunangan, lalu bulan-bulan berikutnya sibuk dengan rencana pernikahan, anda mungkin tak akan melihat sisi "nyata" dari pasangan anda sampai anda menikah," jelasnya.
2. Tunggu Umur Matang
Chlipala juga membahas tentang bagaimana umur berpengaruh pada pernikahan.
Menurutnya, umur memiliki pengaruh besar dalam perceraian.
"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang yang menikah di akhir usia belasan dan awal 20-an memiliki tingkat perceraian yang sangat tinggi," ungkapnya.
Sehingga, bila ingin menurunkan risiko perceraian, kita perlu memantapkan diri dan hubungan.
Akan lebih baik bila pasangan mengenal satu sama lain lebih dalam sebelum melanjutkan hubungannya ke pernikahan. (*)
Source | : | elite daily |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR