NOVA.id - Sahabat NOVA, siapa yang memiliki kebiasaan buruk memencet jerawat?
Sebenarnya apa yang membuat kita tertarik untuk memencet jerawat dan merasakan kepuasan setelahnya ya?
Melansir dari Huffingtonpost.com, ternyata cara kerja otaklah yang memengaruhi kita loh, Sahabat NOVA.
(Baca juga: Kece! Baju Selam Nadine Chandrawinata Pakai Motif Batik Khas Cirebon)
"Pada saat ini, orang merasa seperti mereka harus melakukan sesuatu. Kadang-kadang memencet jerawat adalah pikiran mereka untuk membuat diri mereka lebih baik, mereka pikir itu membantu," ungkap dokter kulit dan psikiater dari New York, Amy Wechsler.
Seorang profesor neurosains dan asisten psikiatri dari Sekolah Kedokteran Icahn, Mount Sinai Hospital, New York bernama Heather Berlin, menjelaskan adanya kepuasan yang menghasilkan dopamine sehingga mengaktifkan pusat kepuasan otak.
"Ada siklus kecemasan atau gairah sebelum bertindak dan rasa lega setelahnya," terang Dr. Berlin.
(Baca juga: Seperti Boneka, Ini Potret 3 Sosok Bocah Perempuan Tercantik Di Dunia!)
Itulah mengapa proses pelepasan dengan tekanan fisik pada jerawat dapat memberikan perasaan tenang dan kesenangan mental.
Namun, perlu diwaspadai, pada beberapa orang kebiasaan memencet jerawat mungkin menjadi perilaku yang lebih serius lagi.
"Ada spektrum perilaku yang berkisar dari dorongan normal untuk memilih gangguan seperti jerawat excoriée dan Skin-Picking Disorder, yang terkait dengan OCD," jelas Dr. Berlin.
(Baca juga: Ngeri! Cium Bau Gosong, Ibu Temukan Sang Bayi Terpanggang Dalam Mobil)
Dr. Berlin menjelaskan bahwa perilaku kompulsif atau kurangnya kontrol impuls menjadi penyebab mengapa beberapa orang menjadi sangat senang memencet jerawat meski hal tersebut tidak baik untuk dilakukan.
Sahabat NOVA, meski membuat kita merasa puas, memencet jerawat bisa membuat bekas luka dan bopeng pada wajah yang tidak diinginkan loh. (*)
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR