NOVA.id - Seorang anak dari Indiana yang berumur 8 tahun meninggal dunia setelah mengonsumsi makanan yang ia kira sebagai sereal.
Makanan tersebut ternyata adalah methamphetamine atau meth milik ayahnya.
Methamphetamine merupakan salah satu jenis narkoba yang sangat berbahaya.
(Baca juga: Mantan Pelayan Putri Diana Berikan Peringatan Pada Meghan Markle, Kenapa ya?)
Anak bernama Curtis Collman III tersebut bangun pagi pada 21 Juni dan mengatakan pada ayahnya, Curtis Gilbert Collman II (41) bahwa ia lapar dan ingin memakan sesuatu.
Sang ayah menjawab, tak ada makanan di rumahnya saat itu.
Namun, ada methamphetamine ia tinggalkan di piring.
(Baca juga: Sah! Begini Bahagianya Tasya Kamila - Randi Bachtiar Pamer Buku Nikah!)
Meth dapat berbentuk kristal, berwarna kecoklatan dan dapat diira sebagai sereal saat lampu ruangan tidak terang.
Anak itu kemudian memakannya sebanyak 18000 nanogram menurut laporan yang dirilis minggu ini oleh Seymour Tribune, dilansir dari New York Post.
Collaman II lalu melihat anak laki-lakinya kesakitan pada pukul 10 siang.
(Baca juga: Berbalut Kebaya Putih, Tasya Kamila Tampil Anggun saat Akad Nikah)
Ia meminta temannya untuk datang membantu memeriksanya.
Temannya menyarankannya untuk membawa sang anak ke rumah sakit.
Tapi Collman II malah merusak ponselnya dan mengarahkan pistol ke kepala teman serta berteriak, "Saya tidak akan kembali ke penjara."
(Baca juga: Di Hari Ulang Tahunnya, Meghan Markle Umbar Kemesraan dan Kenakan Gaun Ini, Ada Acara Apa ya?)
Polisi melaporkan, ia mengancam akan menembak anak dan temannya jika menelpon panggilan darurat.
Collman II malah membawanya ke rumah ibunya.
Saat anaknya terlihat kebiruan, barulah kakeknya menelpon medis.
(Baca juga: Bukan Rupiah, Ini Mas Kawin Randi Bachtiar untuk Tasya Kamila)
Sang anak lalu dibawa ke Schneck Medical center, namun meninggal dunia tak lama kemudian.
Collman II akhirnya ditahan karena tuduhan kepemilikan meth dan penelantaran anak yang menyebabkan kematian.
Kakek dan nenek anak itu pun mengalami duka yang mendalam.
"Kami semua bangun di pagi hari memikirkannya dan kami pergi tidur di malam hari memikirkannya," ujar nenek bocah itu, Rita Cook, mengatakan kepada ABC-WLOX, dilansir dari New York Post.
"Dia hanya anak kecil yang baik." (*)
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR