"Kami tidak mencoba mengikuti aturan. Peraturan itu tidak dibuat untuk kami. Daripada mencoba mencapai standar yang tidak akan terjadi, kami ingin bersenang-senang dan membuat apa yang ingin kami buat," jelasnya.
Ia melanjutkan, "Masyarakat melihat ketakutan dan kelemahan anda, sisi pikiran anda yang negatif sebagai sesuatu yang buruk. Kami mencoba untuk membuat ketakutan kami sebagai sesuatu yang positif dan indah."
(Baca juga: Bocah Ini Selamatkan Gadis yang Terkubur Hidup-Hidup di Bukit Pasir)
Bagaimana menurut Sahabat NOVA?
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR