Nyatanya masakan khas Bu Fat itu mampu memenangkan lidah masyarakat dan sukses jadi idola.
Di awal rintisan, tempat makan ini hanyalah warung makan sederhana yang dibuat untuk melayani penduduk setempat.
Menu yang ditawarkan pun hanya ada dua macam, yakni opor dan mangut kepala manyung itu sendiri.
Sepeninggal Bu Fat pada Oktober 1999 silam, usaha kuliner ini diteruskan anak keempat Bu Fat, yakni Bu Bekti Mulyani.
(Baca juga: Ajak Rawat Sungai, Komunitas Ini akan Adakan Upacara 17 Agustus di Ciliwung)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR