NOVA.id – Tak sedikit di antara kita yang memiliki jam kerja yang berlebihan.
Padahal, jam kerja yang terlalu lama tentunya berdampak negatif pada kualitas hidup kita, bahkan bisa menimbulkan penyakit.
Penelitian mengungkapkan bahwa jam kerja yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pembuluh darah seperti stroke.
Bahkan diketahui bisa memicu gangguan irama jantung, yang lebih sering dikenal sebagai fibrilasi atrial.
Fibrilasi atrial merupakan salah satu kelainan pada irama denyut jantung.
Penyakit ini dapat terjadi karena adanya gangguan hantaran listrik pada jantung yang mengontrol irama denyut jantung normal, sehingga mengakibatkan perubahan irama jantung.
Baca juga: Hotman Paris Beri Puluhan Juta untuk Bocah NTT Pemanjat Tiang Bendera
Perubahan irama denyut jantung ini pada akhirnya dapat menyebabkan penderitanya merasa berdebar-debar serta mungkin merasa sesak di dada, lelah, dan sakit kepala.
Fibrilasi atrial juga dapat terjadi tanpa gejala.
Namun, sangatlah penting untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin karena penyakit ini dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke sampai lima kali lipat.
Fibrilasi atrial juga dapat mengakibatkan gagal jantung dan demensia.
Beberapa faktor pemicu terjadinya penyakit fibrilasi atrial antara lain seperti gangguan jantung dan paru-paru, serta darah tinggi.
Penyakit-penyakit tersebut dapat memicu terjadinya fibrilasi atrial.
Baca juga: Salut, Aksi Heroik Bocah Atambua Panjat Tiang Bendera Diganjar Beasiswa Bergengsi!
Namun, sejumlah penelitian juga mengungkapkan faktor pemicu lain seperti merokok, obesitas, konsumsi minuman beralkohol, serta hipertensi alias tekanan darah tinggi.
Selain itu, faktor gaya hidup dan tekanan psikologis juga dapat menjadi pemicu terjadinya kelainan jantung.
Kenapa jam kerja terlalu lama bisa memicu gangguan irama jantung?
Penelitian Professor Mika Kivimaki dari University College, London, mengungkapkan bahwa pekerja yang memiliki jam kerja terlalu lama setiap minggunya lebih berisiko menderita gangguan irama jantung atau fibrilasi atrial.
Baca juga: Coba Cek, Ternyata Tanda Pada Tangan Kita Bisa Ungkapkan Penyakit!
Hal ini terjadi pada karyawan yang umumnya bekerja lebih dari 55 jam per minggu (misalnya 11 jam selama 5 hari kerja setiap minggunya) dibandingkan dengan pekerja yang memiliki jam kerja normal, yakni 41-48 jam per minggu.
Hal ini juga dapat dikaitkan dengan kebiasaan hidup dari para karyawan itu sendiri.
Dalam hal ini, karyawan yang menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja atau punya tekanan besar dari kantor umumnya memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
Misalnya suka jajan sembarangan, tidak memerhatikan asupan gizinya, makan terlalu banyak, merokok, minum minuman beralkohol secara berlebihan, serta jarang berolahraga.
Hal-hal tersebutlah yang akhirnya bisa menjadi pemicu terjadinya kelainan jantung dan berbagai penyakit serius lainnya.
Maka, penting bagi setiap orang untuk menyeimbangkan jam kerja dengan aktivitas lain yang tak kalah produktif.
Baca juga: Duh! Generasi Milenial Lebih Mungkin Berisiko Mengalami Kanker Ini
Misalnya berolahraga, berwisata, beristirahat yang cukup, menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi baik, atau berelaksasi dengan meditasi.
Bila jam kerjamu di kantor memang lama, usahakan untuk tetap memilih makanan sehat, berhenti merokok, hindari konsumsi alkohol, dan tetap berolahraga ringan di sela-sela kegiatan.
Ingat, setiap malam kita juga harus istirahat dalam waktu yang cukup.
Kurangi aktivitas berat termasuk menggunakan elektronik sebelum tidur.(*)
KOMENTAR