NOVA.id - Pada Opening Ceremony Asian Games 2018 yang diadakan di Stadion Gelora Bung Karno, sebuah tarian kolosal dipersembahkan oleh ribuan penari.
Banyak yang menyangka itu adalah Tari Saman, tetapi tarian yang dilakukan oleh 1.600 pelajar dari SMA di DKI Jakarta adalah Tari Ratoh Jaroe.
Lalu apa beda yang menjadi pembeda dari dua tarian tersebut?
(Baca juga: Bukan Jokowi Asli, Ini Sosok Pengganti Jokowi Saat Kendarai Motor di Pembukaan Asian Games 2018)
Tari Ratoh Jaroe dikutip dari akun twitter @mojokdotco :
- Penarinya adalah perempuan dan jumlahnya genap.
- Pemimpin penari adalah penyair yang disebut dengan Syakhi dan duduk di luar formasi penari.
- Syair yang digunakan menggunakan bahasa Aceh.
- Menggunakan pakaian polos, dipadukan dengan songket Aceh.
(Baca juga: Bukan Indonesia, Negara Ini Harusnya Menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018)
- Gerakan pemainnya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri.
- Diiringi oleh alat musik Rapa'i dan Geundrang.
- Pencipta dari tarian ini adalah anak Teungku Abdurrahim atau Habib Seunagan, syair oleh Teungku Chik di Kala.
-Tarian ini berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro, Aceh Barat Daya.
(Baca juga: Tak Duduk Dekat Jokowi, Jan Ethes Nonton Langsung Opening Asian Games 2018)
Sedangkan Tari Saman:
- Penarinya laki-laki, dengan jumlah ganjil.
- Dipandu oleh penangkat yang duduk di tengah formasi.
- Syair yang dikumandangkan berbahasa Gayo.
- Pakaian yang dikenakan menggunakan khas Gayo dengan baju kantong bermotif kerawang.
(Baca juga: Jokowi Asik Joget di Pembukaan Asian Games, Kaesang Komentari Ayahnya)
- Gerakannya duduk dengan unsur gerakan utama : tepuk tangan dan tepuk dada.
- Tidak diiringi alat musik, suara dibuat dari penari dan tepuk dada.
- Tarian ini dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama asal Gayo.
- Tarian ini berkembang di daerah Gayo, Aceh Tenggara.
(Baca juga: Duh! Ternyata Diet Rendah Karbo Bisa Tingkatkan Risiko Kematian)
fakta mengejutkan!!111!!!!11 sebarkan jangan berhenti di qmu!!111!!!!!!
(data dan grafis oleh Gardamaya) pic.twitter.com/ZsUEAMP52c
— MOJOK.co (@mojokdotco) August 19, 2018
Meskipun sama-sama menggunakan banyak penari, tetapi banyak perbedaan antara keduanya.
(Baca juga: Catat! Jangan Mau Dinikahi Laki-Laki dengan 7 Ciri Berikut Ini)
Dan ini membuktikan bahwa setiap daerah memiliki keanekaragaman budaya yang membuat Indonesia semakin kaya. (*)
KOMENTAR