NOVA.id - Pria cucu konglomerat tanah air, Richard Muljadi tengah menjadi buah bibir masyarakat pasca tertangkap tangan menghisap kokain.
Richard ditangkap Kombes Herry Heryawan karena gerak-geriknya yang mencurigakan saat berada di toilet sebuah restoran di SCBD, pada Rabu 22 Agustus 2018 lalu seperti yang dilansir dalam Kompas.com.
Terhitung sebagai lulusan Monash University, Melbourne, Australia dalam bidang ekonomi dan pemasaran membuat karirnya meneruskan usaha keluarga berjalan mulus.
(Baca juga: Sweet, Ayu Dewi Gagal Nikahi Zumi Zola, Regi Datau : )
Richar dipercaya sebagai direktur bisnis keluarga PT. Mulia Graha Abadi dan juga seorang co-founder Dua Tech Global.
Melansir dari Banjarmasinpost.co.id, Richard seringkali mengunggah kehidupan kelas atas yang penuh kemewahan dalam Instagram pribadinya yang kini telah dikunci.
Tak hanya itu, Richard juga begitu terbuka membagikan hubungan kasihnya yang dijalin bersama aktris cantik Shalvynne Chang.
(Baca juga: 8 Tahun Bersama Belum Dikaruniai Anak, Ini Ungkapan Menyentuh Zaskia Sungkar - Irwansyah!)
Shalvynne Chang dikenal setelah sukses membintangi film populer seperti Laskar Pelangi 2 dan Cintapuccino.
Mengawali karir di dunia hiburan pada tahun 2007, sederet film pernah dibintangi tunangan Richard ini termasuk Cintapuccino (2007), Beranak Dalam Kubur (2007), Bila (2012) dan Berlian Si Etty (2013).
Meski mendapatkan sorotan di dunia seni peran, namun Shalvynne Chang memutuskan mundur dari dunia hiburan dan fokus melanjutkan studinya di Australia.
(Baca juga: Joni 'Pemanjat Tiang Bendera' Dihadiahi Rumah, Begini Tempat Tinggalnya yang Sederhana!)
Menjalani prosesi lamaran pada 6 Mei 2018 lalu, pasangan ini bahkan telah merencanakan pernikahan pada 6 September 2018 mendatang.
Namun, nahas, rencana bahagia ini sepertinya harus ditunda sebelum kasus narkotika yang menjerat Richard selesai diproses secara hukum.
Bagaimana tanggapan Sahabat NOVA dengan kasus yang menjerat Richard Muljadi ini? (*)
Source | : | kompas,Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR