NOVA.id - Siapa bilang perempuan lebih “baperan” ketimbang lelaki.
Buktinya, demi menjaga perasaan suami, tak jarang istri jadi salah bersikap.
Misal, takut menyampaikan pendapat, padahal yang terjadi sesungguhnya takut suami salah tangkap.
Atau, tak berani mendebat suami karena ini salah satu bentuk hormat padanya.
(Baca juga: Gagal di Set Pertama, Jonathan Terganggu dengan Teriakan Supporter?)
“Bisa saja sebetulnya istri hormat, namun mengartikannya sebagai takut,” ungkap Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Sebagai istri zaman now, masihkah kita berlaku seperti itu? Tentunya jangan lagi.
“Karena idealnya, sih, hubungan suami istri dipenuhi rasa cinta dan hormat, bukan rasa takut. Kalau hubungannya terasa mengancam, sampai menghambat istri dalam berekspresi, dan relasinya terasa tidak menyenangkan serta tidak nyaman, maka sudah jadi masalah dan perlu diintervensi,” ucap psikolog yang akrab dipanggil Nina ini.
(Baca juga: Sempat Menoleh dan Cengengesan ke Arah Atlet Arab Saudi, Alasan Lalu Zohri Kocak Banget!)
Hal lainnya, ada istri yang menganggap bahwa tidak ingin mengutarakan pendapat karena berprinsip ingin menghindari konflik, takut melukai, dan ingin menjaga keharmonisan.
Namun, penting untuk diingat, bahwa perasaan ingin menghindari konflik bukan melulu suatu hal yang baik.
Hal tersebut disebabkan, dalam berumah tangga jika ada hal yang mengganjal lebih baik diutarakan kepada pasangan, demi kenyamanan masing-masing pihak.
Bukan ditahan-tahan dan tidak terbuka.
(Baca juga: Diangkat Jadi PNS, Jonatan Christie Beri Pesan Menyentuh untuk Para Orang Tua)
Jika suami kita “baperan” dan terus terang mengubahnya nyaris mustahil, gunakan saja “I Message”.
Untuk mengutarakan pendapat yang baik dan tepat, salah satu cara yang paling disarankan adalah I message.
Karena lewat cara ini, kita bisa menyampaikan pesan berdasarkan apa yang kita pikirkan atau rasakan, namun tetap menghargai pasangan.
Contohnya, daripada kita bilang, “Kamu, tuh, memang enggak perhatian ke aku, pulangnya aja malam terus!”
(Baca juga: Tak Lolos Final, Ginting: Memang Ini Rezeki yang Sudah Tuhan Kasih)
Akan lebih baik jika disampaikan dalam bentuk I message seperti, “Kalau kamu pulang malam, aku di rumah jadi enggak tenang. Aku khawatir ada apa-apa sama kamu. Aku juga merasa ditinggalkan oleh kamu. Bolehkah kalau kamu pulang lebih cepat lagi?”
Dengan I message pesan akan sampai kepada pasangan secara lebih efektif, karena tidak menimbulkan kemarahan yang tidak perlu.
Pada dasarnya kalau ada hal-hal yang dirasa mengganggu hubungan, sebaiknya disampaikan.
(Baca juga: Jepit Rambut Mungil Milik Nagita Slavina Harganya Capai Jutaan Rupiah!)
“Namun menyampaikannya bukan nantangin atau bikin marah. Harus tetap hormat. Ada berbagai trik untuk berkomunikasi yang bisa dibahas untuk bisa menyampaikan pesan kepada pasangan tanpa menimbulkan kemarahan,” kata Nina.
Berikut trik lainnya yang diberikan oleh Nina.
1. Usahakan, ketika menggunakan I message seluruh kalimat terdiri dari kata-kata yang
menghormati dan menghargai pasangan.
2. Buat kebiasaan untuk memuji pasangan, juga sering-sering pikirkan hal-hal baik dari pasangan, jangan terlalu fokus pada sisi negatifnya saja.
(Baca juga: Sempat Ngamuk dan Jebolkan Tembok, Atlet Malaysia Ini Berlutut pada Menporanya)
3. Ambil tanggung jawab.
Jika salah, jangan gengsi untuk mengakui kesalahan.
Terima konsekuensi yang telah disepakati untuk memperbaiki kesalahan.
4. Tenangkan diri, lalu segera mencoba untuk berkomunikasi kembali.
Memang, kata orang antara “takut” dan “hormat” beda-beda tipis.
Tapi kata kita, harus tebal bedanya.(*)
(Mega Khaerani)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR