Karena ketekunan keduanya, hanya perlu satu tahun mereka akhirnya bisa masuk Pelatnas dan ikut berkompetisi membela negaranya sebagai atlet nasional.
Kesulitan ekonomi membuat saudara kembar yang lahir di Indramayu, Jawa Barat ini memiliki kehidupan yang cukup berat sebelum menjadi atlet.
Keduanya mengaku hanya membantu orang tua di sawah, dan membantu jadi buruh cuci piring dan cuci baju.
(Baca juga: Tanda Pasti Orang akan Meninggal, Terdengarnya Bunyi Ini Dari Tubuh)
Mereka pun tak segan mencari rongsokan demi mendapatkan sepatu bekas yang akan dikenakan saat sekolah dan latihan.
Meski awalnya ini bukan dari keinginan mereka, tetapi akhirnya sepak takraw telah menjadi hobi dan profesi yang digelutinya.
Berkat sepak takraw pula, mereka kini mendapatkan pekerjaan dari pemerintah setempat dan perempuan berusia 29 tahun ini sanggup memberangkatkan orangtuanya naik haji.
(Baca juga: Waduh, Dengar Lagu Meriam Bellina Reaksi Hotman Paris Jadi Sorotan)
Kisah inspiratif mereka berdua pastinya bisa membuat kita termotivasi dan terus berjuang meraih keinginan. (*)
Source | : | youtube |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR