NOVA.id - Sejak berusia satu tahun, Courtney Baxter (21) telah menderita gangguan makan.
Anehnya, ia hanya dapat memakan es krim setiap siang dan malam.
Di usia 4 tahun, sayuran dan buah-buahan membuatnya merasa sakit dan mengalami serangan panik.
Baca Juga : Pasangan Atlet Voli Ini Pelukan di Penutupan Asian Games 2018, Fotonya Ada yang Janggal?
Namun setelah mengonsumsi 7000 es krim dengan rasa yang berbeda dan tak pernah pergi ke restoran, ia kini menyadari bahwa ia harus berubah.
Ia memutuskan untuk menjalani sesi hipnoterapi.
Karena itu, kini perempuan ini telah mampu memakan beberapa makanan baru bahkan akan menjalani kencan pertama dengan tunangannya, Jared yang telah bersama selama 7 tahun.
Baca Juga : Berada di Gang Kecil, Inilah Rumah Jonatan Christie! Seperti Apa ya?)
Courtney yang berasal dari Lincolnshire, Norfolk, Inggris ini mengatakan, "Saya selalu merasa aman kapanpun saya memakan es krim, sebagaimana saya tahu ini tak akan membuat saya sakit atau membahayakanku."
"Saya memakan es krim hampir setiap hari, namun karena jumlah gula di dalamnya, ini membuat saya mengalami masalah kesehatan," jelasnya.
"Saya tak bisa memakan apapun kecuali sosis, namun setiap waktu saya bahkan mencoba makanan baru untuk dimakan, saya malah mengalami serangan panik."
Baca Juga : Krisdayanti Bakal Mundur dari Panggung Musik dan Layar TV, Ada Apa?
Hal itu telah menjadi permasalahannya sejak lama dan ia ingin melakukan sesuatu terhadapnya.
Kini setelah menjalani sesi terapi, Courtney mampu mengonsumsi makanan-makanan yang berbeda.
Ia menuturkan, "Ketika saya berada di sesi terapi, saya merasa tenang, dan ketika saya bangun dan ada makanan baru di depan saya, saya tak takut lagi."
Baca Juga : Hati-Hati, Bokong Memerah dan Gatal Bisa Jadi Tanda 6 Masalah Ini
Selain itu Courtney juga tidak sabar untuk menjalani kencan di restoran bersama tunangannya, Jared.
"Saya merasa seakan akhirnya bebas dari gangguan makan saya," ungkapnya. (*)
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR