Hingga akhirnya, ia pun berangkat ke Jakarta dan mempersiapkan segala kebutuhan yang akan dibawanya ke Taiwan, destinasi pertamanya pada tahun 2002.
Namun, begitu kaget dirinya ketika mendapati seluruh barang-barang di kopernya digeledah dan pihak PT tersebut melarang membawa HP, nomer HP dari Indonesia hingga kosmetik.
"Bayangkan, gimana caranya untuk komunikasi dengan keluarga di Indonesia. Apalagi kalo sudah digeledah semacam itu sih saya akhirnya pasrah saja," beber dia.
Namun, ternyata kengerian yang dialami perempuan asal Wonosobo ini bisa dibilang awal dari perjalanannya menuju Taiwan.
Baca Juga : Pasangan Atlet Voli Ini Pelukan di Penutupan Asian Games 2018, Fotonya Ada yang Janggal?
"Jadi, pas di Taiwan saya diberitahu jika akan melayani dan membantu seorang nenek tua yang buta. Saya otomatis juga sudah mempersiapkan skill yang saya miliki dalam menangani orang tua tersebut," ujarnya.
Namun yang terjadi begitu sang agen mengantar ke rumah majikannya yang ada hanyalah keluarga biasa tanpa ada seorang nenek tua satupun.
"Otomatis syok dan bingung kan harus ngapain, tapi karena sudah terlanjur ya mau gimana lagi balik ke Indonesia enggak ada kenalan siapapun," tukasnya.
Akhirnya, Salas pun memaparkan jika selama 3 bulan berada di majikan tersebut ia harus bekerja dari jam 4 pagi membantu si majikan yang memiliki warung.
Baca Juga : Sule Bingung Diceraikan, Pakar Ekspresi Wajah Baca Sifat Asli Lina, Apa Hasilnya?
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR