NOVA.id - Nama Hotman Paris Hutapea memang seakan tak ada habisnya menyita perhatian masyarakat.
Bukan hanya karena penampilan nyentriknya, Hotman Paris nyatanya makin memikat masyarakat dengat aksi-aksinya di Kopi Johny.
Meski menjadi pengacara ternama di Indonesia, melalui Kopi Johny Hotman Paris tanpa sungkan mau membantu masalah-masalah hukum yang dalami masyarakat Indonesia.
Baca Juga : Pangeran William Sebut Dirinya dan Kate Middleton Nakal! Kenapa?
Karena hal ini lah, tak jarang orang-orang datang dari jauh hanya untuk meminta bantuan Hotman Paris.
Seperti seorang perempuan yang datang dari Banjarmasin ini.
Perempuan itu meminta bantuan Hotman untuk membantu membebaskan putrinya yang disekap selama 6 bulan.
Bahkan penyekapan itu dilakukan oleh suami putrinya sendiri.
Baca Juga : Deretan Selebriti Ini Alami Wardrobe Malfunction, Mana yang Terparah?
Perempuan tersebut pun menceritakan kronologi penyekapan yang dialami putrinya.
View this post on Instagram
Baca Juga : Adu Akting dengan Ayu Ting Ting, Penampilan Nagita Slavina Beda Banget!
Menindak lanjuti hal ini, Hotman langsung meminta bantuan kepada aparat setempat untuk membantu membebaskan perempuan yang disekap tersebut.
Dan hanya hitungan jam, dengan bantuan pimpinan Polri, Hotman Paris berhasil mempertemukan seorang ibu yang terpisah dari anak dan cucunya selama 6 bulan.
Suasana haru pun terjadi saat pertemuan mereka.
Baca Juga : Kenang Persahabatannya dengan Nike Ardila, Melly Goeslaw Ceritakan 2 Hal Ini
Bahkan Hotman Paris mengaku ikut menangis karena menyaksikan momen mengharukan ini.
View this post on Instagram
Baca Juga : Naik Jet Pribadi, Mulan Jameela Malah Asyik Lakukan Hal Ini saat Perjalanan!
"Isak tangis saat nenek temu cucu! Ibunya 6 bulan tdk boleh keluar rumah dijaga ketat 4 oknum brimob! Thanks Kopi joni dan Thanks Kapolri dan Pimpinan Brimob kelapa Dua! Isak tangis demi suatu keadilan Dan kebebesan! Jujur hotman aja menangis!" tulis Hotman pada captionnya. (*)
| Source | : | |
| Penulis | : | Nuzulia Rega |
| Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR