NOVA.id - Gempa dan tsunami sebesar 7,4 SR yang mengguncang Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09) hingga kini kondisinya masih belum stabil.
Gempa susulan dan hujan deras yang mengguyur menyulitkan evakuasi.
Tak hanya itu, krisis pangan yang kini mulai dirasakan korban gempa Palu membuat mereka terpaksa menjarah minimarket untuk bertahan hidup.
Baca Juga : Konglomerat yang Diduga Kekasih Maia Estianty Foto Bersama Marsha Aruan Pacar El, Ada Apa?
Melansir dari Kompas.com, menurut penuturan narasumber bernama Abdullah, bantuan yang lamban datang menyebabkan warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur Swalayan) dijarah," ujar Abdullah.
Menegaskan kabar tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNBP Sutopo Purwo Nugroho juga membeberkan kebutuhan akan air bersih yang kini krisis.
Baca Juga : Terbata-bata, Syahrini Cerita Diminta Berhenti dari Dunia Hiburan oleh Almarhum Kakak
"Air berubah keruh, kering, sehingga tidak bisa dikonsumsi. Air bersih jadi kebutuhan mendesak untuk masyarakat Palu," terang Sutopo.
Penjarahan juga terlihat di sejumlah SPBU yang tengah beroperasi di daerah Kota Palu.
Kesulitan memenuhi kebutuhan pangan dan air bersih, para korban diharap sesegera mungkin mendapat uluran tangan.
Sahabat NOVA, kita doakan semoga saudara-saudara kita dapat tetap tabah hingga bantuan tersalurkan. (*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR