NOVA.id - Masih ramai dengan suasana Asian Games, tak banyak masyarakat Indonesia yang kerap ingin tahu kehidupan para atlet.
Menjadi seorang atlet tentu tidak mudah.
Banyak hal yang dianjurkan bahkan dilarang dalam dunia olah raga.
Baca Juga : AIA Championship for Women Dukung Pemberdayaan Sepak Bola Perempuan
Salah satunya terkait makanan.
Ini ditujukan agar para atlet tetap sehat dan bugar ketika bertanding.
Hal tersebut pun diakui oleh salah satu atlet perempuan kebanggaan Indonesia, Zahra Muzdalifah.
Baca Juga : Hari Batik Nasional, Mesranya Jessica Iskandar dan Richard Kyle Kompak Pakai Baju Batik
Pemain tim nasional sepak bola putri ini mengaku jika dirinya dilarang untuk makan makanan yang berminyak.
“Pantangan makanan untuk para atlet itu kalau saya dilarang untuk makan makanan berminyak seperti gorengan,” tandasnya saat ditemui seusai konferensi pers AIA Championship for Women, di Eliteclub Episentrum, Selasa (02/10).
Selain itu, ia dan rekan atlet lain pun tak dianjurkan untuk makan makanan pedas.
Baca Juga : Tak Hanya Ada di Baju, Batik Ternyata Juga Bisa Dimakan loh, Kok Bisa?
“Pelatih saya tidak membolehkan kami untuk makan cabe, yang pedes pedes-gitu,” imbuhnya.
Selain itu, mereka juga dianjurkan untuk rutin mengonsumsi makanan dengan kandungan protein tinggi.
“Pokoknya suruh banyakin makan yang mengandung protein, tapi kalau kita lagi bandel, tidak kelihatan pelatih, boleh deh makan apa saja,” candanya.
Baca Juga : Jangan Asal Punya, Begini Cara Merawat Koleksi Batik Agar Tetap Awet
Rata-rata semua makanan yang dilarang, ujar Zahra, ialah makanan yang bisa dibilang digemari oleh sesama rekan atletnya.
“Sampai kerupuk juga kita tidak boleh makan, makan pedes, itukan makanan yang kita suka ya,” katanya.
Selain memerhatian pantangan makanan, seorang atlet juga harus bisa merawat postur badannya.
Meski diakui Zahra, walau tidak ada diet khusus yang dilakukan para atlet, namun mereka harus tetap jaga berat badan agar selalu fit ketika bertanding.(*)
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR