NOVA.id - Baru-baru ini, Deddy Corbuzier kembali menyita perhatian publik setelah seorang selebgram Hari Jisun mengungkapkan kekecewaannya pada program TV Hitam Putih.
Masalah itu berujung pada perang argumen antara Deddy Corbuzier dan Hari Jisun di media sosial.
Selain itu, banyak warganet yang saling berdebat soal Deddy yang dianggap tak mau meminta maaf.
Baca Juga : Bikin Gemas! Ini Deretan Potret Jan Ethes Temani Jokowi di Pembukaan Asian Para Games 2018
Pada Jumat (05/10), Deddy Corbuzier mengunggah video di Youtube bersama MLI dan Cameo Project berjudul "KLARIFIKASI SAYA MINTA MAAF (Feat MLI & Cameo Project) Hari Jisun - Atta HALILINTAR".
Dalam video itu, Deddy menjelaskan alasannya tak mau meminta maaf.
Kemudian, ia juga menceritakan tentang anaknya yang sampai dihina warganet.
Baca Juga : Atiqah Hasiholan Beberkan Pola Asuh Sang Ibu, Sisi Lain Ratna Sarumpaet Ini Jarang Diketahui!
"Gue sedih, ada orang sampai menghina anak gue," ujar Deddy.
Anak Deddy, Azka Corbuzier disebut memiliki keterbelakangan mental oleh warganet.
"Ini hate speech nih, lagi mau gue ciduk, tapi ntar dulu," lanjut Deddy.
Baca Juga : Diam-diam Meghan Markle Mengidolakan Putri Donald Trump, Apa Alasannya?
Deddy pun menyanggah komentar warganet yang menghina tersebut.
Seperti kita ketahui, Azka Corbuzier menderita disleksia atau gangguan dalam proses belajar.
Baca Juga : Punya Tujuan yang Menyentuh, Ini Cita-Cita Pangeran William Saat Kecil
"Ada dua hal. Satu, anak gue nggak keterbelakangan mental. Anak gue disleksia. Dan karena disleksia itulah makanya dia jadi lulusan terbaik di sekolah. Kedua, ketika lu ngomong tentang keterbelakangan mental, lu ngebayangin nggak, orang-orang dengan keterbelakangan mental itu nggak boleh dikatain," kata Deddy Corbuzier.
Menurut Deddy, keterbelakangan mental tidak boleh digunakan sebagai kata-kata untuk mencela.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa banyak orang dengan keterbelakangan mental yang memiliki prestasi tinggi. (*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR