NOVA.id - Evakuasi korban gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu telah dilakukan selama 14 hari sejak bencana terjadi 28 September lalu.
Akibat gempa dengan kekuatan 7,4 SR ini ribuan orang menjadi korban tewas dan puluhan ribu orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga : Ayahnya Meninggal, Menantu Lydia Kandou Ungkap Jeritan Hatinya
Pemerintah menurunkan timnya untuk melakukan evakuasi untuk mencari para korban yang tertimbun bangunan dan terkubur di dalam lumpur.
Setelah melakukan pencarian selama 2 minggu, akhirnya evakuasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini diberhentikan pada (11/10).
Baca Juga : Lama Tak Terdengar, Begini Tampilan Dian Nitami Saat Ini, Tetap Cantik!
Masih banyak kelurga korban yang belum menemukan keluarga mereka yang hilang hingga saat ini.
Meski tim pencari dari pemerintah dan tim SAR menghentikan proses pencarian, warga masih akan terus mencari para korban yang mungkin masih tertimbun.
Para relawan juga diperbolehkan untuk membantu pencarian.
Baca Juga : Najwa Shihab Sempat Kosongkan Sebuah Ruangan dalam Rumahnya, Ini Alasan di Baliknya
Sampai saat ini ada 3 tempat yang masih terdapat ribuan korban hilang dan tertimbun reruntuhan bangunan dan lumpur, yaitu di Kelurahan Balaroa, Petobo dan Jono Oge.
Penghentian evakuasi ini dilakukan karena jenazah yang ditemukan setelah 14 hari setelah bencana bisa menimbulkan membawa penyakit dan berdampak buruk untuk masyarakat.
Baca Juga : Bikin Haru, Begini Firasat Indro Warkop dan Pesan Terakhir Sang Istri Sebelum Wafat
Jika sampai tanggal 11 Oktober masih terdapat korban yang belum ditemukan, nantinya korban akan dinyatakan hilang, menurut Kepala Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Meski demikian Sutopo menegaskan pencarian masih akan tetap dilakukan, tetapi dengan jumlah yang terbatas.
Pencarian ini pun pada awalnya dilakukan selama 7 hari, namun kemudian diperpanjang hingga 14 hari.
Baca Juga : Supaya Tak Celaka, Lakukan 3 Teknik Ini Saat Menyetir di Tanjakan atau Turunan, ya!
Semisal jenazah diketemukan, kemungkinan kondisinya sudah tidak lagi utuh menurut Sutopo.
Sampai saat ini telah ditemukan sebanyak 2.045 korban meninggal dunia, 671 orang yang masih hilang dan 10.679 orang mengalami luka berat.
Sebanyak 82.775 warga terpaksa mengungsi di beberapa titik di kota Palu, Donggala dan Sigi karena bangunan dan rumah yang mengalami rusak berat akibat gempa. (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR