2. Faktor risiko yang dapat diubah
- Hipertensi
Beberapa dari kita pasti pernah berhenti meminum obat darah tinggi dengan alasan tidak ingin merusak ginjal lalu beralih makan-makanan seperti bawang putih, timun, dll.
Namun ternyata hal tersebut tidaklah baik.
Penderita hipertensi yang sudah terjadi berulang-ulang harus tetap meminum obat sesuai anjuran dokter.
Baca Juga : Lama Tak Terdengar, Begini Tampilan Dian Nitami Saat Ini, Tetap Cantik!
Pasalnya, saat tekanan darah kita sudah normal itu karena kita meminum obat penurun tekanan darah.
Maka dari itu bagi penderita tekanan darah yang sudah terjadi berulang-ulang akan tetap membutuhkan obat itu.
Jangan karena merasa sudah normal, lalu kita berhenti minum obat.
Baca Juga : Perceraian Lulu Tobing dan Danny Rukmana Misteri, Tutut Soeharto Beri Kabar Ini
Jika konsumsi obat tidak dilakukan secara teratur sesuai anjuran dokter, hal tersebut akan lebih berbahaya seperti rusaknya dinding pembuluh darah yang menjadi tipis/rapuh dan sewaktu-waktu bisa pecah.
Apabila kita tetap ingin memakan makanan penurun tekanan darah rendah harus tetap diimbangi dengan peminuman obat secara teratur.
Namun jika kita baru terkena hipertensi, konsumsi obat bisa tidak dilakukan setiap hari.
Baca Juga : Kembali Mesra dengan Nafa Urbach, Zack Lee Unggah saat Ikat Rambut Putri Kecilnya, Rujuk?
- Diabetes Melitus
- Obesitas
Obesitas tidak hanya dilihat dari berat badan, tetapi juga dari lemak dalam darah dan lemak di bawah kulit.
Baca Juga : Indro Warkop Bisikkan Pesan Ini di Atas Pusara Nita Octobijanthy
- Merokok
- Stress mental fisik
dr. Sahat mengatakan, hormon stres yang dikeluarkan dapat mengakibatkan tekanan gula darah tinggi.
Meski tidak bisa dihindari, stres dapat kita kelola dan kontrol.
Baca Juga : Tao Kae Noi Beri Donasi untuk Korban Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
- Migrain
Untuk itu kenali lebih dini ya Sahabat NOVA!(*)
Penulis | : | Yashinta Mulya Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR