5. Ketahui profil risiko
Kita harus mengetahui siapa sebenarnya diri kita sebagai investor.
Setiap orang punya gaya investasinya masing-masing atau biasa disebut dengan kebijakan.
Biasanya orang yang berusia 30 tahun ke bawah lebih agresif, sehingga cocok dengan investasi jangka pendek.
Sementara yang sudah berusia 35 tahun ke atas lebih cenderung ke arah moderat, sehingga cocok dengan investasi jangka panjang.
Baca Juga : Tak Pede Pipi Chubby? Yuk Ikuti Trik Makeup Ini agar Wajah Lebih Tirus
6. Memilih tempat investasi
Beberapa bank swasta sebenarnya sudah turut menjadi penyedia berbagai produk investasi, seperti reksadana dan obligasi.
Kita sebagai nasabah bisa membeli produk melalui bank tempat kita membuka rekening secara offline.
Namun, seiring perkembangan zaman, kita pun sekarang bisa membeli produk investasi secara online.
Hanya dengan menggunakan internet banking dan mengunduh aplikasi, kita sudah bisa membelinya. Lebih efisien dan lebih murah.
Baca Juga : Kisah 6 Perempuan Menolak Maut dan Lepaskan Diri dari Kubangan Lumpur Petobo
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR