“Saya perhatikan faktor penghalang perempuan bergerak maju adalah perempuan itu sendiri. Selama bertahun-tahun hidup dengan panduan budaya dan agama yang cenderung meminta perempuan berdiri di belakang, hingga berpengaruh pada kepercayaan dirinya.
Oleh karena itu hanya perempuan ini sendiri yang dapat menolong dirinya agar dapat berdiri di depan dan berperan aktif,” tegas Ligwina.
Bahkan, “.....ada kecenderungan perempuan memberi ruang agar laki-laki dapat memimpin.
Baca Juga : Terbata-bata, Emilia Contessa Ceritakan Shakira Aurum Lupa Nama Sendiri Saat Kemoterapi
Dalam proses ini kemudian perempuan juga cenderung menganggap laki-laki yang lebih cakap berinvestasi.
Padahal, soal investasi ini bukan soal kepemimpinan, tetapi ini soal wawasan atau literasi.
Saya rasa ini yang sudah kita lihat hasilnya pada data KSEI,” lanjutnya.
Bisa jadi yang disampaikan teman kita yang financial planner itu ada benarnya.
Baca Juga : Panggil Pemburu Hantu, Ruben Onsu Kantongi Identitas Peneror Keluarganya
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR