NOVA.id - Perkembangan fashion muslim saat ini kian meroket.
Terbukti dengan banyaknya fashion designer yang mulai merambah karya lewat lini busana muslim andalan.
Beberapa desainer ternama tak ragu untuk pamerkan busana muslim rancangannya di ajang Jakarta Fashion Week 2019.
Baca Juga : Ini Cara Kecilkan Pori-Pori dengan Putih Telur, Mudah dan Praktis!
Untuk penuhi mobilitas perempuan muslim masa kini, beberapa dari desainer ini padukan beraneka macam gaya dan potongan yang sesuai untuk perempuan yang aktif.
Berikut deretan fashion muslim casual dari beragam perancang di Jakarta Fashion Week 2019.
Baca Juga : Semangati Sang Suami, Adelia Unggah Video dan Tulis Caption Haru
1. Hannie Hananto X Flamoush
Hannie Hananto berkolaborasi dengan Flamoush untuk tunjukkan jika perempuan muslim juga bisa tampil stylist.
Jauh dari kesan ribet, kuno, dan tidak trendy, di tangan dinginnya, Hannie mengubah hijab menjadi lebih modis dan simpel.
Flamoush memang dihadirkan atas tuntutan kaum hijaber muda yang casual dan energic.
Baca Juga : Nyanyikan Lagu Akad, Suara Hati Sule dengan si Sinden Cantik?
2. Suqma X Disney
Untuk pecinta fashion muslim, kita bisa menikmati item fashion ala Disney yang dimanjakan lewat karya Suqma.
Suqma menorehkan tren hijab dengan potongan dan pola Disney yang berbeda.
Gaya busana simpel yang ia tampilkan juga cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Baca Juga : Mata Panda Bikin Tidak Pede? Yuk Hilangkan dengan Campuran Daun Mint
3. Jenahara
Jenahara Nasution dikenal dengan busana yang menonjolkan bentuk eksploratif dalam potongan dan desainnya.
Perpaduan elemen pakaian pria dan perempuan yang menjadi ciri khas Jenahara juga dipamerkan pada ajang Jakarta Fashion Week 2019 kali ini.
Baca Juga : Hati-Hati! 5 Kebiasaan Sepele Ini Picu Serangan Stroke Tiba-Tiba
Tidak terlalu feminin, tampilan atasan putih polos dengan bawahan hitam ini bisa jadi referensi pakaian muslim casual.
Dari ketiga mode di atas, Sahabat NOVA lebih suka yang mana nih?(*)
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR