NOVA.id - “Duh, baru sebentar duduk menyetir, kok, punggungku sudah pegal-pegal, ya?”
Keluhan ini barangkali sudah sering kita lontarkan tatkala duduk di balik kemudi.
Bahkan mungkin, bukan hanya soal punggung pegal.
Perkara posisi tangan yang sering kesulitan memutar setir pun, bisa jadi sering dialami.
Kira-kira, apa, ya, penyebabnya?
Baca Juga : 2 Kali Menjanda, Desy Ratnasari Banting Tulang Nafkahi Anak, Harta Kekayaannya Segini!
“Biasanya, yang kurang diperhatikan oleh perempuan adalah faktor kesehatan. Kenyamanan mereka (ketika) duduk, jarang memerhatikan kesehatan dan (tubuh) mereka cenderung lebih condong ke depan,” kata Sony Susmana, pakar safety driving, pendiri sekaligus pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia.
Yes! Bila diulas dari sudut pandang defensive driving, posisi duduk saat mengemudi memang wajib menyender penuh pada kursi bukan condong ke depan.
Jadi, ketika kita justru memilih posisi yang keliru ini, badan kita bakal jadi lebih cepat pegal, bahkan postur tulang belakang pun bisa terganggu. Ah, ngeri!
Baca Juga : Disomasi Dewi Perssik, Sang Kakak Mengaku Sudah Banyak Mengalah
Maka dari itulah, biar pengalaman berkendara kita tetap sehat dan nyaman bukan hanya dari segi fitur keselamatan pada mobil kita pun perlu mengatur posisi duduk dengan tepat.
Lalu seperti apa caranya? Simak ulasannya berikut ini!
Baca Juga : Warisi Ketampanan Almarhum Ustad Jefri Al Buchori, Abidzar Al Ghifari Tumbuh Jadi Remaja Ganteng!
1. Posisi Ergonomis
Dalam mengemudi, kita dituntut untuk fokus.
Sehingga, posisi kita pun harus pas dengan jok mobil.
Artinya, sesuai dengan tinggi dan berat badan kita.
“Paha kita enggak boleh menggantung, karena bisa menimbulkan efek letih berkepanjangan, bisa kesemutan dan sebagainya. Jadi ketika beli mobil, pastikan posisi joknya sesuai dengan tubuh kita,” terang Sony.
Yang terpenting, pastikan kaki kita mampu menginjak pedal-pedal dengan mantap, tanpa mencondongkan tubuh.
Baca Juga : Kabar Pernikahan Maia Estianty Terkuak, Begini Suasana Rumah Maia
Atur ketinggian kursi mobil, sehingga panggul sejajar dengan lutut.
Apabila tinggi jok tidak bisa disesuaikan, Sahabat NOVA bisa menyiasatinya dengan menempatkan ganjalan di samping, bawah, atau bagian belakang kursi kemudi.
Hanya saja ingat, ganjalan ini tidak boleh sampai mengganggu kita selama berkendara.
Sebaiknya, pilihlah ganjalan yang statis dan tak ikut bergerak saat kita bergerak.
Baca Juga : Imutnya Putra Bungsu Anang Ashanty Pada Ulang Tahun ke-2 di Hari Sumpah Pemuda
2. 30 cm Dada dan Setir
Agar pandangan bisa leluasa melihat ke depan, seringkali kita memilih memajukan kursi pengemudi hingga dada nyaris menempel dengan setir.
Padahal, menurut Sony, hal ini justru bahaya, lho! Mengapa?
Alasannya, mobil-mobil keluaran baru biasanya telah memiliki fitur airbag, yang bila mengembang, akan membutuhkan jarak sekitar kurang lebih 25 cm untuk menjalankan fungsinya.
Sehingga, bila posisi kita terlalu dekat dengan setir, bukannya menyelamatkan, airbag bisa sangat membahayakan ketika terjadi benturan.
“Amannya, jarak antara dada kita dengan setir sekitar 30 cm,” bilang Sony.
Baca Juga : Cintanya Pada Nafa Urbach Bertepuk Sebelah Tangan, Sahrul Gunawan: Dia Jinak-Jinak Merpati
3. Tepat Pegang Kemudi
Selain posisi duduk, rupanya cara memegang kemudi pun perlu trik.
“Setir itu, kan, ada tulangnya yang menghubungkan sisi kanan dan kiri. Nah, kita pegang di pertemuan itu, apakah 8-4 atau 9-3 (dalam analogi setir sebagai jam, red.), tergantung titik pertemuan lingkarannya,” papar Sony.
Adapun posisi tangan ideal terhadap setir ini tak bisa kita sepelekan, karena akan berpengaruh saat kita hendak memutar setir untuk membelokkan mobil.(*)
(Jeanett Verica)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR