NOVA.id – Sebagai orang tua, dalam mendidik anak ada kalanya tanpa sadar melakukan tindakan atau mengucapkan kata-kata yang bisa menyakiti hati anak.
Bahkan, akhirnya melakukan labelling yang negatif pada anak.
Padahal, dengan melakukan labelling dapat membuat anak memiliki persepsi atau konsep diri sesuai dengan apa yang diucapkan, loh.
Baca Juga : Berkaca dari Banjir Pandang, Siapkan Ini Sebelum dan Sesudah Banjir!
Bayangkan jika kita sering melabel anak dengan ucapan "kamu nakal banget, sih" atau "kamu, kok bodoh banget sih gini aja enggak bisa"
Bisa jadi anak benar-benar berpikir dan mengidentifikasi bahwa di dirinya adalah anak yang nakal dan bodoh.
Enggak mau, kan hal ini terjadi pada anak kita?
Baca Juga : Syachrul Anto Meninggal saat Evakuasi Lion Air JT610, Sang Istri: Tunggu Aku di JannahNya
Nah, untuk menghindari hal ini maka kita harus meninggalkan kebiasaan me-labeling anak dengan memulai untuk mencintai si kecil.
Ya, #LovingNotLabelling. Sebuah kampanye yang sedang digalangkan Nakita.id yang mengajak ibu untuk memulai meninggalkan kebiasaan labelling pada anak.
Caranya?
Baca Juga : Kaitkan dengan Nyawa, Robby Purba Ungkap Alasan Akur Lagi dengan Roy Kiyoshi
Mulai dari mengenali, memahami, dan mencintai diri anak sepenuhnya.
"Pertama harus kenal dulu, siapa sih anak kita secara detail. Kedua, pahami kebiasaan anak. Nah, jika sudah kenal dan paham maka akan lebih mudah untuk menyayangi. Sehingga akhirnya bisa menjadi bentuk konkrit menyayangi tanpa me-labelling," ujar psikolog anak, Erfianne S. Cicilia, S.Psi.
Yuk, dukung kampanye #LovingNotLabelling ini. (*)
Maria Ermilinda Hayon
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR