Lain halnya bila anak memanggil orang dewasa dengan "lu" atau “elo” atau hanya nama.
“Ini kurang sopan dalam budaya Indonesia,” tegas Rizki Washarti Siregar, psikolog pendidikan dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia.
“Ketika anak berbicara dengan orang dewasa, maka bahasa seperti apa yang layak digunakan. Namun ketika anak mengobrol dengan teman sebayanya menggunakan bahasa gaul dan bahasa rahasia antara mereka, itu adalah hal biasa dan bisa diterima.
Kita tidak bisa memaksa anak untuk menggunakan bahasa formal ketika mereka sedang bicara dengan teman-temannya,” jelas Yeti.
Baca Juga : Smoothies Alpukat Pisang yang Kaya Nutrisi untuk Sarapan Pagi
Peran orangtua dalam membuat anak bertutur baik sangatlah besar, karena perkembangan bahasa setiap anak berawal dari rumah, terutama ibu.
Ibu adalah sosok yang paling sering berada bersama anak, sehingga dari ibulah−tanpa bermaksud mengabaikan peran ayah−anak lebih banyak belajar bertutur. Sehingga, penting adanya untuk seorang ibu bertutur baik ketika di depan anak.
“Bila orangtua menggunakan kata “lu-gua” dalam berbahasa, maka jangan salahkan bila anak menggunakannya juga dalam pembicaraannya,” tukas Yeti.
Baca Juga : Agar Tak Lengket di Wajan, Wajib Tahu Trik Bikin Telur Ceplok Ini
Nah, bagaimana jika orangtua terlanjur bertutur tak baik? Segera minta maaf dan jelaskan bahwa bahasa tersebut tidak sopan dan kita salah mengatakannya. Kemudian perbaiki dan jangan mengulangnya agar tidak ditiru.
“Ibu juga harus lebih hati-hati lagi dan memastikan setting-an di medsos sudah ramah anak, agar video-video yang buruk tidak muncul di layar gadget.
Baca Juga : Wow! Kini Wajah Kita Bisa Jadi Stiker di WhatsApp loh, Begini Caranya!
Bila ibu kurang paham bagaimana memastikan setting-an ini, bisa minta tolong pada suami atau cari di bagian help medsos terkait,” saran Rizki.(*)
KOMENTAR