NOVA.id – Anak yang sering dimaki, kelak akan menjadi pendengki.
Pernyataan ini tentu sering kita dengar. Jika belakangan ini terasa begitu banyak “penyinyir” – yang merupakan saudara sekandung si pendengki—jangan-jangan mereka waktu kecil sering dimaki?
Mungkin saja hal itu terjadi. Bahkan, celakanya lidah yang sering memaki mereka—tak lain milik ibunya sendiri.
Baca Juga : Resep Makanan Kekinian buat Keluarga dari Tabloid Nova: Chicken Katsu Sandwich yang Lezat
Ya, ibu adalah sosok yang paling dekat dengan si kecil. Disengaja, disadari atau tidak, sebagian kita pada anak kerap berlaku kasar—meskipun maksudnya mau tegas.
Juga kelewat sering memberitahu, tapi nada yang keluar, seperti mengkritiknya melulu. Maksudnya mau bercanda, tapi malah melecehkan si kecil di depan teman-temannya.
Bahkan, kita pun jadi bingung sendiri—mau menanamkan dengan ketat soal disiplin pada anak—atau sebetulnya ingin ditakuti?
Baca Juga : Ramalan Zodiak Tabloid Nova Bulan November 2018, Ada yang Dapat Rezeki Tambahan!
Apa pun perkataan yang dilontarkan orangtua, baik itu nasihat ataupun amarah, secara otomatis akan membentuk konsep pengembangan diri pada anak nantinya. Juga menentukan kepribadian sang anak ketika sudah besar kelak.
"Namanya juga anak-anak, pikirannya masih polos. Apa pun yang ia dapat akan langsung diserap. Alangkah baiknya kepolosan itu jangan dirusak," jelas Astrid Wen, seorang psikolog anak dari PION Clinician.
Menurut Astrid, balita hingga sepuluh tahunan, akan menganggap orangtua sebagai orang paling dekat baginya. Tapi, apa yang terjadi jika orang yang paling dekat itu malah sering memarahi, membandingkan, atau mengintimidasinya?
Baca Juga : Tabloid Nova Terbaru: Ahok Hingga Curhat Pilu Korban Lion Air JT610
KOMENTAR