NOVA.id - Festival film tahunan Jogja-Netpac Asian Film Festival akan kembali digelar di Yogyakarta pada tanggal 27 November sampai 4 Desember 2018.
JAFF (Jogja Asian Film Festival) ke-13 ini akan mengambil tema Disruption yang menempatkan film festival sebagai respon atas berbagai perubahan yang melanda benua Asia dalam satu dekade terakhir.
Baca Juga : Tangisnya Pecah, Mulan Jameela Sesali Kesalahan Terbesar dalam Hidupnya
"Tahun ini kita memilih tema Disruption. Bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini seperti tragedi kemanusiaan, bencana, politik hingga perubahan teknologi merupakan sebuah disrupsi yang membentuk sinema-sinema Asia yang baru," jelas Ifa Isfansyah.
Sebagai informasi, JAFF sendiri akan menghadirkan 137 judul film dari seluruh Asia dan turut diramaikan oleh 27 negara.
Selain itu, JAFF juga akan menghadirkan spesial program seperti Art for Children, Public Lecture, dan Forum Komunitas hingga JAFF Education yang berisi workshop penulisan skenario bersama Ernest Prakasa, kelas akting bersama Reza Rahadian, dan beberapa program masterclass lainnya.
Baca Juga : Belum Ada Kabar Pernikahan, Jose Poernomo Pamer Foto Angel Karamoy di Ranjang
Ismail Basbeth, sebagai Program Director JAFF pun mengumumkan beberapa film dari Indonesia yang akan mengikuti kompetisi di JAFF.
Baca Juga : Manisnya Janji Pangeran William pada Kate Middleton sebelum Menikah
"Beberapa film Indonesia yang akan mengikuti kompetisi di JAFF seperti film Love For Sale, Aruna dan Lidahnya, Petualangan Menangkap Petir, If This Is My Story, Sultan Agung, Keluarga Cemara, hingga Menunggu Pagi," jelasnya.
Bagi kamu yang ingin mendapatkan tiket JAFF, bisa langsung memesan online pada tanggal 21 November di website JAFF. (*)
Penulis | : | Laili Ira Maslakhah |
Editor | : | Laili Ira Maslakhah |
KOMENTAR