NOVA.id - Tak jarang di era sekarang ini banyak orang yang memilih untuk menjadi freelancer.
Bukan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, para freelancer ini kerap mementingkan fleksibiltas dalam mengerjakan sesuatu.
Ketimbang harus terikat dengan sebuah perusahaan, orang yang memilih sebagai pekerja lepas biasanya menginginkan pekerjaan yang santai tapi juga menguntungkan.
Baca Juga : Pria Indonesia Lebih Suka Busana Berwana Cerah Dibanding Basic
Konsultan karier dan dosen dari PPM School of Management, Noveri Maulana mengakui jika saat ini banyak orang yang tak lagi memikirkan tentang keamanan saat bekerja.
Keamanan di sini artinya, keamanan akan pendapatan dan jenjang karier ke depannya.
Baca Juga : Ups..Ini 5 Kesalahan Saat Menghapus Makeup pada Wajah, Hindari yuk!
“Dulu, karakteristik kerja biasanya orang berbicara tentang security atau bagaimana dia merasa aman saat bekerja. Nah, sekarang itu enggak,” katanya.
Ia juga menambahkan jika saat ini, “banyak orang sekarang mencari kenyamanan bukan lagi keamanan kerja, lebih ke flexibility-nya dan pekerjaan yang santai,”.
Namun sebagian dari kita mungkin meragukan kemapanan bagi seorang freelancer ini.
Baca Juga : Berulang Tahun, Jonatan Christie Berikan Pesan Haru untuk Ibunda
Jangan salah, pekerja lepas juga bisa mapan sama halnya dengan pekerja kantoran.
Lalu bagaimana caranya?
Baca Juga : Cookies Macan Tutul Menangkan Bungasari & Ny. Liem Cari Home Chef
Noveri menerangkan perlu adanya pengelolaan keuangan dan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang freelancer.
“Banyak freelancer yang bisa mapan, karena dia mampu mengelola pekerjaan dan keuangan dengan baik. Selain itu, mereka memiliki skill mumpuni yang bisa dijual. Skill ini dipakai untuk bertahan di tengah persaingan,” ujar Noveri.
Baca Juga : Cerai dengan Mulan Jameela, Sang Mantan Suami Kini Bahagia dengan Istri Cantiknya!
Selain itu, kita juga harus punya empat kemampuan lain agar bisa sukses, yakni valueable, rare, imitability, dan organized (VRIO).
“Pertama, value. Skill kamu itu punya nilai atau enggak? Orang jago makan pakai kaki, ya, itu unik tapi enggak ada nilainya. Jadi yang unik itu belum tentu bernilai. Untuk itu harus punya skill yang ada nilainya untuk bertahan,” tandasnya.
Nah, kalau sudah ada nilainya, imbuhnya, yang kedua yaitu imitability-nya, yaitu mudah ditiru sama orang lain atau enggak?
Baca Juga : Bintik Gelap di Tangan Bikin Tak Pede? Pudarkan dengan Bahan Alami Ini, yuk!
Misalnya, orang yang bisa menulis banyak tapi yang bisa mengeluarkan ungkapan seperti Najwa Shihab enggak banyak, jadi ada imitability dan rare-nya.
“Setelahnya, ya, tinggal organized dengan melakukan inovasi akan kemampuan kita. Supaya orang tidak bosan kalau mau pakai tenaga kita,” Jelas Noveri.
Cara jitu dan tips menjadi freelancer yang mapan bisa dilihat lebih lanjut di Tabloid NOVA Edisi 1603.(*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR