NOVA.id - Peran perempuan lambat laun semakin bergeser dan menjadi kekhawatiran tersendiri, termasuk para kaum muslimah di Indonesia.
Menjawab kebutuhan tersebut, Zoya Cosmetics dan Morning Bread mendukung kajian akbar khusus muslimah pada Jumat, (19/1) di Masjid Raya TSM, Bandung.
Selain dihadiri lebih dari 3000 peserta yang khusus datang untuk menimba ilmu, turut hadir Uztads Adi Hidayat LC, MA.
(Baca juga: Belanja Produk Ritel Kekinian Hanya di Easy Shopping, Mudah dan Terpercaya!)
Dimulai sejak pukul 7 pagi, Uztads Adi Hidayat memberikan ceramahnya, mulai dari pemahaman peran, tugas, serta bagaimana mulianya perempuan seperti digambarkan dalam Al-Quran dengan pemahaman yang mudah dicerna.
Novi Sadidah selaku humas panitia menyampaikan Shaf Muslimah yang terdiri dari 33 majelis taklim dan komunitas muslimah se-Kota Bandung dibentuk sebagai bentuk kerja nyata para muslimah.
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan para muslimat untuk taat sesuai dengan ajaran Islam.
(Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu)
Tujuan tersebut menjadi ketertarikan Zoya Cosmetics bersama Morning Bread untuk mendukung kegiatan ini.
Zoya Cosmetics berkomitmen memberikan produk kecantikan halal bagi para perempuan Indonesia agar tampil percaya diri dalam menjalankan kewajiban secara Islam.
Begitu pula dengan Morning Bread yang terus berupaya memberikan support logistik dan konsumsi terhadap kegiatan sosial dan keagamaan di berbagai kota sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan umat.
(Baca juga: Ssst… Ternyata Premix Jauh Lebih Mudah Digunakan untuk Bisnis Kuliner, Loh! Ini Dia Alasannya)
Di akhir penyampaian kajian, Uztadz Adi Hidayat juga berpesan agar para perempuan mulai memahami satu-persatu peran mereka serta menjalankan tugas-tugas sesuai yang disampaikan dalam Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman.
Acara ini kemudian ditutup dengan doa dan zikir bersama yang dipimpin langsung oleh Uztads Adi Hidayat.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR