NOVA.id - Meningkatnya volume kendaraan membuat banyak orang yang tinggal di Jabodetabek memanfaatkan commuter line untuk pergi bekerja atau bersekolah.
Karena jumlah commuter yang terbatas, tak sedikit orang yang terpaksa harus berdiri berjam-jam dan berdesak-desakan dari satu stasiun ke stasiun lain.
Berdiri terlalu lama dalam keadaan tidak bergerak ternyata bisa mengancam kesehatan kita, loh! salah satu dampak buruknya yakni menyebabkan varises.
Baca juga: Duh, Jangan Sampai Mengalami Penuaan Dini! Ketahui 6 Tandanya Ini!
Menurut dr. Achmad Faisal, Sp. BTKV, Dokter Spesialis Thorax dan Kardiovaskular, Rumah Sakit Pondok Indah, varises merupakan suatu kondisi dimana terdapat kelainan vena (berupa pelebaran vena) yang menyebabkan vena melebar dan bentuknya berkelok-kelok.
Meski terlihat biasa saja, namun penyakit varises ini tidak bisa disepelekan.
Sebab, selain mengganggu aktivitas, varises juga bisa menyebabkan gangguan jantung hingga kematian.
dr. Achmad Faisal pun menjelaskan alasan mengapa berdiri terlalu lama tanpa bergerak atau melakukan peregangan bisa menyebabkan varises.
"Karena saat kita berdiri di kereta, kaki terlalu lama menopang berat badan tanpa ada pergerakan, sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar. Hal ini tentunya mengganggu peredaran darah balik dari kaki ke jantung," jelasnya.
dr. Achmad Faisal pun memberikan beberapa solusi yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya varises, terutama bagi kita yang setiap hari harus menggunakan transportasi seperti kereta atau busway.
Salah satunya yakni dengan melakukan peregangan setiap beberapa menit sekali.
Contohnya saat berdiri di kereta jangan diam saja, tetapi dengan memindahkan beban dari satu kaki ke satu kaki yang lain.
"Saat naik kereta atau busway sebaiknya kita membagi beban pada kedua kaki. Jadi, setiap beberapa menit sekali bertumpuan dengan kaki kiri misalnya, kemudian gantian dengan kaki kanan,"
"Apabila dibiarkan bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada tungkai yang pada akhirnya bisa membuatkan varises muncul," jelas dr. Achmad Faisal, Sp. BTKV. (*)
KOMENTAR