Mungkin temannya Mutia ini merasa, ngobrol sama si mantan jauh lebih menyenangkan daripada sama istri sendiri. Karena sudah lebih lama kenal, komunikasi jauh lebih terbuka.
Lama tak bertemu bikin lebih banyak cerita yang bisa dibicarakan.
Sementara sama istrinya, komunikasi tidak terbuka, jarang mengobrol, dan tidak ada waktu mesra berdua. Hambar rasanya. Sehingga, kontak dengan mantan menjadi ‘penyegaran’ untuknya.
Memang, berkomunikasi dengan sang mantan di grup alumni tidak bisa serta-merta dikategorikan sebagai sebuah perselingkuhan.
Baca Juga : Tak Punya Hati, Mulan Jameela Menangis Ibunya yang Telah Meninggal Dunia Didoakan Masuk Neraka!
Tapi, jika pasangan tak pandai menetapkan batasan, bisa saja terjerumus dalam perselingkuhan online ini.
“Jika merespon di grup tentunya itu adalah hal yang biasa, namun pasangan perlu memiliki batasan yang tegas. Misalkan, lebih baik membahas rencana reuni, membantu teman, menggalang dana untuk kegiatan sosial, dan hal positif lainnya. Dibanding fokus dan terlena kenangan masa lalu,” ujar Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog Dewasa, Dosen Universitas Pancasila, serta Pendiri Komunitas Cinta Setara
Sebaiknya memang lebih baik jika dari awal hubungan, baik saat pacaran atau hendak menikah, pasangan sudah memiliki semacam kesepakatan berdua terkait berhubungan dengan lawan jenis, baik mantan pacar ataupun kenalan lainnya.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR