NOVA.id – Dalam berumah tangga ada saja tantangan dan rintangan yang dihadapi, seperti suami yang tergoda mantan di grup chat reuni. Ya, ini bisa membuka "jalan" untuk berselingkuh.
Perselingkuhan memang selalu menjadi momok yang mengerikan dalam kehidupan berumah tangga.
Walaupun sudah berjanji untuk setia sehidup semati, celah untuk melakukan pengkhianatan ini bisa saja terjadi tanpa disadari.
Baca Juga : Iritasi Mata Hingga Kerusakan Hati, Kenali Bahaya VOC yang Terkandung dalam Cat Dinding
Salah satu gerbang yang dapat membuat celah perselingkuhan ini terbuka lebar adalah acara reuni sekolah dan pembentukan grup chat untuk mengumpulkan kembali teman seangkatan.
Mengenang kembali masa lalu, apalagi saat sekolah memang sangat menyenangkan, apalagi kenangan dengan si mantan pacar.
Hubungan yang lama terlah terputus bisa terjalin kembali, entah itu menjadi hubungan pertemanan atau malah menjadi hubungan yang terlarang.
“Salah satu temanku ada yang selingkuh gara-gara berhubungan lagi sama mantannya di grup WhatsApp reuni. Gelagatnya kebaca banget, kalau si mantannya ngomong di grup dia langsung nge-reply gitu, eh, tahu-tahu kepergok jalan berdua di mal,” kisah Mutia salah satu sahabat NOVA.
Baca Juga : Yuk, Rapikan Lemari agar Tak Pusing Pilih Pakaian di Pagi Hari
Mungkin temannya Mutia ini merasa, ngobrol sama si mantan jauh lebih menyenangkan daripada sama istri sendiri. Karena sudah lebih lama kenal, komunikasi jauh lebih terbuka.
Lama tak bertemu bikin lebih banyak cerita yang bisa dibicarakan.
Sementara sama istrinya, komunikasi tidak terbuka, jarang mengobrol, dan tidak ada waktu mesra berdua. Hambar rasanya. Sehingga, kontak dengan mantan menjadi ‘penyegaran’ untuknya.
Memang, berkomunikasi dengan sang mantan di grup alumni tidak bisa serta-merta dikategorikan sebagai sebuah perselingkuhan.
Baca Juga : Tak Punya Hati, Mulan Jameela Menangis Ibunya yang Telah Meninggal Dunia Didoakan Masuk Neraka!
Tapi, jika pasangan tak pandai menetapkan batasan, bisa saja terjerumus dalam perselingkuhan online ini.
“Jika merespon di grup tentunya itu adalah hal yang biasa, namun pasangan perlu memiliki batasan yang tegas. Misalkan, lebih baik membahas rencana reuni, membantu teman, menggalang dana untuk kegiatan sosial, dan hal positif lainnya. Dibanding fokus dan terlena kenangan masa lalu,” ujar Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog Dewasa, Dosen Universitas Pancasila, serta Pendiri Komunitas Cinta Setara
Sebaiknya memang lebih baik jika dari awal hubungan, baik saat pacaran atau hendak menikah, pasangan sudah memiliki semacam kesepakatan berdua terkait berhubungan dengan lawan jenis, baik mantan pacar ataupun kenalan lainnya.
Nah, jika tidak tegas dan tidak membuat batasan dari awal, bisa jadi percakapan yang hanya di grup berkembang semakin intim melalui personal chat.
“Pembahasan di grup Whatsapp misalnya, mungkin sulit dikategorikan perselingkuhan, namun itu dapat memercik kembali kenangan hingga akhirnya kita mengobrol di jalur pribadi,” ujar Wita.
Dari canda di grup alumni, bukan tidak mungkin pasangan jadi ingin bernostalgia secara pribadi dengan mantan pacar.
Baca Juga : Resmi Menikah, Deepika Padukone dan Ranveer Singh Unggah Momen Bahagia
Dimulai dengan mengenang masa lalu, lama-lama jadi sering mengobrol, hingga curhat mengenai rumah tangga atau kehidupannya.
Ketika pasangan sudah mulai merasa nyaman mengobrol dengan mantan pacar, itu sudah bisa digolongkan sebagai perselingkuhan emosional.
Selain itu, jika ada pembicaraan atau pengiriman gambar terkait seksual atau sex melalui video call, itupun sudah tergolong perselingkuhan atau biasa disebut dengan cybersex affair.
Baca Juga : Cerai, Sarita Abdul Mukti Tak Dapat Sepersenpun Gelimang Harta Faisal Harris, untuk Jennifer Dunn?
Bahayanya, lama kelamaan keinginan untuk mengaktualisasikannya dalam kehidupan nyata, atau pertemuan tatap muka, semakin intens dan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai sebuah perselingkuhan.
“Semua perselingkuhan tidak pernah diawali dengan niat berselingkuh. Jadi, batasan dengan lawan jenis, apalagi dengan mantan pacar perlu dipertegas saat keduanya sudah berumahtangga. Karena mencegah perselingkuhan lebih baik daripada menyelesaikannya,” saran Wita.
Lagipula, selingkuh itu sangat merugikan. Fokus, energi, dan waktu yang seharusnya diberikan kepada pasangan sah dan anak-anak, malah diberikan kepada selingkuhan.
Baca Juga : Benarkah Perempuan Tak Cocok Mengendarai SUV Besar? Berikut Faktanya!
Sehingga, timbul rasa kecewa, marah, dan emosi negatif lainnya dari keluarga. Selain itu, ketika kita mengetahui bahwa pasangan selingkuh meskipun secara online, maka akan ada dampak emosi negatif yang muncul.
Seperti terluka, sedih, bahkan merasa dikhianati. Meskipun hanya sebatas kata-kata, pasti akan tetap terasa menyakitkan.
Jika tidak segera dikomunikasikan dengan pasangan, sangat mungkin Anda menjadi menarik diri atau memunculkan perilaku negatif, seperti marah-marah tanpa penjelasan.
Seringkali, bukannya sadar, tapi pasangan yang berselingkuh malah menjadikan ini alasan untuk mempertahankan perselingkuhannya, karena selingkuhannya lebih membuatnya merasa nyaman.
Akhirnya, kualitas hubungan pernikahan menurun dan tidak menutup kemungkinan dapat berujung perceraian. Kalaupun tidak bercerai, hubungannya yang sudah tidak berkualitas akan terus melukai salah satu pihak.
Selain itu, dapat berdampak pula pada anak-anak, mereka jadi sulit percaya dan sulit memiliki persepsi positif kepada ayahnya dan pernikahan secara umum nantinya.
Baca Juga : Kata Laudya Chintya Bella, Sepeda 30 Menit Saja Sudah Alhamdulillah!
Nah, Untuk lebih lengkapnya, temukan tips lengkap mengenai Anda dan Pasangan di Tabloid Nova Edisi 1604.(*)
MARIA ERMILINDA HAYON
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR