TabloidNova.com - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft of Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan Mediatama Binakreasi kembali menggelar pameran kerajinan Inacraft pada 23-27 April 2014 di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Agenda tahunan ini sudah diselenggarakan 14 kali. Berkat konsistensinya ini, Inacraft telah menjadi ikon pameran produk kerajinan Indonesia. Tahun ini, ratusan peserta datang dari berbagai kota dan daerah di seluruh wilayah Indonesia.
Ada stan yang tampil mandiri, di bawah binaan lembaga perbankan dan institusi swasta, serta binaan dari pemerintah daerah se-Indonesia. Salah satu peserta yang ikut pameran kali ini adalah Batik Anak Kenes dari Yogyakarta. Stan milik Harlina Dyah Wijayanti ini segera menarik perhatian. Di sana ditata rapi batik anak-anak baik untuk pria maupun wanita dengan warna cerah. "Anak-anak memang suka yang colorful," ujar Nina, sapaan Harlina.
Nina mengaku sudah beberapa tahun ini menekuni batik anak. Bagi Nina, batik anak punya pasar tersendiri. Untuk warna-warna cerah itu, Nina mengaku memadukan batik Yogyakarta, Pekalongan, dan sentra batik lainnya. "Saya ambil yang warnanya memang menarik anak-anak," papar Nina.
Dari perjalanan usahanya selama ini, tutur Nina, batik anak banyak diminati. Ia pun gencar memperkenalkan usahanya dengan berbagai cara promosi. Bagi Nina, ikut pameran Inacraft merupakan salah satu sarana berpromosi yang efektif. Ia bisa langsung menemui konsumennya. Selain Inacraft, ia juga rajin ikut pameran Indonesia Fashion Week dan beberapa ajang pameran lainnya. Bahkan, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta, ia kerap menggelar pameran sampai ke luar negeri.
"Pameran menjadi sarana promosi yang efektif," tegasnya.
Dari showroom-nya di Yogyakarta, Batik Kenes sudah merambah ke berbagai kota di Indonesia. Dari situ ia mendapat tawaran kerjasama, misalnya saja dengan beberapa pusat perbelanjaan modern di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lain.
"O hya, untuk melengkapi produk, saya juga membuat aksesori batik," ujar Nina, yang menjual batik anaknya sampai harga Rp 250.000.
Henry Ismono
KOMENTAR