Penting untuk membaca artikel seputar dampak buruk kekerasan rumah tangga bagi perempuan di bawah ini. Pasalnya, perempuan korban KDRT berisiko lebih besar mengalami gangguan mental.
Banyak orang terutama pria menganggap bahwa kekerasan rumah tangga dianggap biasa saja atau mungkin sekedar tindakan di luar kontrol emosi sehingga melukai fisik. Persepsi ini juga seringkali dialami oleh mereka yang menjadi anggota keluarga korban atau pelaku, padahal kenyataannya tidak. Selain luka fisik, perempuan korban KDRT rentan mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, halusinasi dan gejala kejiwaan lainnya.
Baca: Duka Istri Korban KDRT
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Depression and Anxiety menunjukkan, perempuan korban KDRT berisiko tiga kali lebih besar terkena gejala kejiwaan seperti schizophrenia. Skizofrenia adalah salah satu penyakit otak dan mental yang serius. Perkataan skizofrenia atau schizophrenia hanya kerap digunakan oleh para doktor untuk menyebut orang sakit mental.
Baca: Kasus KDRT terhadap Perempuan Indonesia di Australia Meningkat
“Kami mempelajari dampak kekerasan dalam rumah tangga pada risiko masalah kesehatan mental, terutama depresi. Kami juga mempelajari peran faktor-faktor tertentu dari sejarah pribadi korban, seperti kekerasan masa kanak-kanak dan kemiskinan ekonomi,” kata penulis pertama Isabelle Ouellet-Morin, profesor di School of Kriminologi di Universitas Montreal di Kanada.
Baca: 4 Jenis Kekerasan yang Termasuk KDRT
Lebih dari 1.000 ibu berpartisipasi dalam Risiko Lingkungan (E-Risk) Longitudinal Study Twin lebih dari 10 tahun. Hanya mereka yang tidak memiliki riwayat depresi dianggap untuk penelitian. Selama dekade ini, para peneliti melakukan beberapa wawancara untuk menentukan apakah peserta telah mengalami kekerasan dari pasangan mereka dan apakah mereka menderita gangguan kesehatan mental.
Baca: Dipukul Majikan Hingga Tewas, Gaji TKW Cantik Ini Belum Dibayar Selama di Yordania
Temuan menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari perempuan dilaporkan menderita kekerasan dari pasangan mereka. Hal ini berujung pada kesimpulan jika perempuan korban KDRT berisiko lebih besar terkena schizophrenia. Secara medis dan kejiwaan, mereka dua kali lebih mungkin menderita depresi, bahkan ketika mengendalikan dampak kekerasan masa kanak-kanak.
Baca: Tradisi Patriakal Pemicu Utama KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga berdampak bukan hanya pada suasana hati, tetapi pada aspek kesehatan mental lainnya. Risiko dua kali lipat perempuan wanita yang juga menjadi korban kekerasan pada masa kanak-kanak.
Esra Dopita Maret/intisari-online.com
Sumber: (timesofindia.indiatimes)
Baca artikel selengkapnya soal dampak buruk kekerasan rumah tangga bagi perempuan di sini
KOMENTAR