Tabloidnova.com - Slamet Muzaki (23) kehilangan Elimah (19), tunangannya, yang menjadi korban tewas tabrakan KRL dengan metromini. Padahal, keduanya akan menikah.
Slamet menceritakan, dia bersama Elimah berniat ke Emporium Pluit dengan naik metromini.
Awalnya, dia tidak merasakan kejanggalan ataupun hal keanehan terhadap metromini tersebut.
"Saya mau ke Emporium Pluit sama Elimah... Saya enggak tahu kalau kejadiannya seperti ini," ujarnya sambil menangis di depan ruang IGD RS Atmajaya, Minggu (6/12/2015).
Slamet dan Elimah duduk di bagian tengah sisi kiri metrmoni B-80 jurusan Kalideres-Jembatan Lima-Kota itu.
Baca juga: Pelecehan di Dalam Commuterline, Penumpang Wanita Diminta Waspada
Menurut dia, sejak awal sopir metromini melaju cukup kencang. Saat tiba di pintu perlintasan KA Tubagus Angke, suara sirine tanda KA lewat sudah berbunyi nyaring.
"Suara sirine saya dengar, kemudian saya lihat pintu palang pintu sudah tertutup... Ya Allah sopir bukanya berhenti malah dia mengambil celah palang pintu yang tidak tertutup semuanya," ucapnya terbata-bata.
Kejadiannya begitu cepat. Tiba-tiba, kata Slamet, terdengar suara dentuman kencang.
"Kita terseret... Eli teriak-teriak... Ya ampuun," katanya.
Slamet mengatakan, suara seretan bodi metromini lantaran terdorong kereta sangat bising. Percikan api sempat dilihatnya diiringi kaca-kaca di bagian penumpang pecah.
Dan lambat naun bodi Metromini ringsek ke arah bangku penumpang. "Elimah terbentur lalu pingsan..." ujarnya.
KOMENTAR