Sementara itu, Parihin (34), paman Slamet mengtakan, dia mengetahui keponakannya berada di rumah sakit lantaran dihubungi pihak satpam RS Atmajaya.
"Tadi saya dihubungi satpam RS, lewat Slamet. Dia bilang, kalau keponakan saya dan pacarnya masuk rumah sakit."
"Saya enggak tahu jam berapanya keponakan saya masuk IGD. Dan tidak melihat jam, sampai di sini jam berapa, yang pasti Slamet saya lihat ketika saya sampai sudah menjerit-jerit menangis," jelas Parihin.
Petugas satpam IGD RS Atmajaya, Riyanto mengakui, Slamet dan kekasihnya adalah pasien pertama yang datang menggunakan bajaj.
"Korban yang pertama kali datang itu pasangan Slamet-Elimah. Sempat saya bertanya ke Slamet, ditolong sama siapa. Dia bilang, saat insiden itu terjadi Slamet berupaya menyelematkan diri dari metromini, lalu mengeluarkan pacarnya. Katanya dia mau nikah tahun depan," ujar Riyanto.
Menurut Riyanto, Slamet mengatakan kepadanya bahwa naik bajaj itu adalah inisiatifnya sendiri.
"Ketika sampai di RS, mereka saya lihat naik bajaj dan turun depan IGD. Teriak-teriak minta tolong. Dalam kondisi terluka dan berdarah Slametnya, karena kaki, wajah, dan tangan banyak luka besetan," ujarnya.
m2/m3/dwi/ote/suf/fha/ Kompas.com
KOMENTAR