Nah, untuk mengetahui penyebab pasti dari kemunculan serangan jantung setelah terjebak kemacetan, Peters dan rekannya melakukan uji lanjutan.
Mereka bekerja sama dengan para peneliti dari University of Rochester, New York. Ada sekitar 120 relawan sehat yang diikutsertakan dalam penelitian ini.
Para relawan kemudian dilengkapi dengan elektrokardiogram dan alat lain yang mampu mengukur paparan polusi udara dan juga kebisingan di jalanan.
Mereka diminta untuk menjalankan rutinitas hariannya seperti biasa. Sayangnya, hasil penelitian belum tersedia sehingga belum bisa diketahui apa penyebab pastinya.
Namun, Peters menduga, stres, kebisingan suara jalanan, dan polusi emisi gas buang kendaraan adalah faktor-faktor yang menyumbang kontribusi besar dalam meningkatkan risiko itu.
Saat macet, otomatis paparan polusi menjadi semakin banyak terhirup oleh tubuh. Tak hanya itu, stres pun memang membawa dampak negatif nyata pada tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga : Terungkap! Sosok Pria yang Diduga Bersama Angel Lelga Saat Digerebek Adalah Pemain FTV
Efek polusi dan kebisingan bagi jantung Polusi udara mengandung berbagai macam senyawa berbahaya untuk tubuh.
Dikutip dari laman American Heart Association, Dr. Luepker, seorang ahli epidemiologi, menyatakan, efek jangka pendek akut polusi cenderung menyerang orang-orang yang sudah lanjut usia, dan sudah memiliki penyakit jantung.
Misalnya, orang dengan aterosklerosis berisiko tinggi terkena efek polusi secara langsung.
Ketika polutan masuk ke dalam tubuh dan mengiritasi paru-paru serta pembuluh darah di sekitar jantung, maka hal ini bisa memicu serangan jantung.
Baca Juga : Janggal, Begini Ekspresi Angel Lelga Saat Dibawa Polisi Setelah Digerebek Vicky Prasetyo, Gimmick?
Polusi juga memiliki efek peradangan pada jantung yang menyebabkan adanya masalah kardiovaskular kronis. Dengan begitu, serangan jantung bisa dengan mudah muncul secara tiba-tiba.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Waspadai, Jalanan Macet Tingkatkan Risiko Serangan Jantung".