Cerita Baiq Nuril Korban Pelecehan Seksual Berujung Bui: Saya Harus Minta Maaf Kalau Ingin Tuntutan Dicabut

By Alsabrina, Selasa, 20 November 2018 | 13:14 WIB
Baiq Nuril (kompas.com)

NOVA.id – Nama Baiq Nuril Maknun belakangan ini ramai menjadi perbincangan.

Hal ini karena Baiq Nuril menjadi korban pelecehan seksual yang justru divonis bersalah dan terancam dipenjara.

Keputusan bersalah Baiq Nuril sampai dikeluarkan oleh lembaga tinggi Negara Indonesia, Mahkamah Agung (MA).

Kejadian ini berawal saat Baiq Nuril merekam pembicaraan telepon dirinya bersama sang kepala sekolah SMU 7 Mataram bernama Muslim yang diduga mengatakan perkataan yang menjurus pelecehan seksual.

Baca Juga : Hotman Paris Temukan Celah Hukum, Bisakah Membebaskan Baiq Nuril dari Hukuman?

Setelahnya, Baiq Nuril dilaporkan ke polisi oleh Muslim atas tersebarnya rekaman percakapan pelecehan seksual tersebut.

Nuril sempat divonis bebas yang kemudian vonis tersebut dicabut dan digantikan dengan hukuman kurungan 6 bulan penjara dan denda 500 juta rupiah.

Tak terima, Baiq Nuril dengan nangis tersedu meminta keadilan kepada Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.

Jokowi pun menanggapi hal tersebut dan mendukung Nuril untuk mendapatkan keadilan.

Ditemui oleh Tim NOVA, Baiq Nuril menceritakan perlakuan Muslim kepada dirinya setelah kasus bergulir di pengadilan.

Baca Juga : Jokowi Beri Dukungan Atas Kasusnya, Begini Tanggapan Baiq Nuril

“Waktu itu dia bilang, ‘Rumah saya ada, mobil saya ada, walaupun saya sampai habis, saya tuntut Nuril sampai ke ujung langit, saya kejar’. Itu dia sendiri yang ngomong (tanpa pengacara).

Dia (Muslim) juga sempet bilang, ‘kalau saya mau cabut (kasus pelecehan seksual), bikin baliho besar-besar untuk permintaan maaf bahwa saya itu sama sekali tidak pernah melakukan itu dan balikin saya ke sekolah tempat saya bekerja, SMU 7’,” cerita Nuril kepada Tim NOVA.

Bahkan, terdapat kabar bahwa kepala sekolah tersebut meminta uang kepada Baiq Nuril.

“Kalau dia bilang minta uang, secara langsung saya nggak pernah dengar, tapi pas sidang dia (Muslim) bilang, ‘padahal kan, kita cuma itu. Lima puluh (juta) juga nggak apa-apa’.

Hanya itu selentingan yang saya dengar. Ada yang dengar (Muslim) ngomong begitu, tapi saya (secara langsung) nggak dengar,” ujar Nuril.

Baca Juga : Jadi Korban Pelecehan Seksual, Ini 4 Fakta Pilu di Balik Kasus Baiq Nuril

Pilu, Nuril juga menceritakan dirinya yang bungkam dengan kasus pelecehan seksual yang menimpa dirinya.

Nuril berujar bahwa dirinya takut jika ia harus melaporkannya ke polisi.

“Ya takut aja, takut sama siapa lagi melapornya lagi. Seandainya saya melapor, dia tahu saya melapor, otomatis dia akan marah ke saya. Ujung-ujungnya saya dipecat,”

Rieke Dyah Pitaloka yang mendampingi Baiq Nuril pun menambahkan, bahwa bisa saja kasus ini tidak di-follow up.

“Sudah kayak gini aja kan, sudah lewat persidangan kan masih juga tetap terintimidasi,” ujar Rieke Dyah Pitaloka.

Baca Juga : Tak Tahu Kasus yang Dialami Sang Ibu, Anak Baiq Nuril Tulis Surat untuk Presiden

Sahabat Nova, yuk kita doakan semoga kasus pelecehan seksual yang menimpa Baiq Nuril Maknun cepat terselesaikan.(*)