Kisah Saksi Peristiwa Kemanusiaan di Nduga Papua, Selamat dari Pembantaian Karena Ibadah Natal

By Hinggar, Minggu, 9 Desember 2018 | 18:30 WIB
Saksi Peristiwa Kemanusiaan di Nduga Papua, Karena Ibadah Natal Selamat Dari Pembantaian (kompas.com)

NOVA.id - Sebuah pembantaian terjadi di Nduga, Papua pada awal bulan Desember ini oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ada 16 orang korban dari PT Istaka Karya yang meninggal ditemukan akibat pembantaian tersebut dan ditemukan di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Dari peristiwa berdarah tersebut, ada beberapa karyawan yang selamat, salah satunya adalah Simon Tandi yang merupakan warga Tenggarong, Kalimantan Timur.

Baca Juga : Beda Agama, 15 Tahun Ari Sihasale Temani Nia Zulkarnaen Bangun Sahur Meski Tak Puasa

Dikutip dari Kompas.com, Simon mengisahkan bagaimana dirinya selamat dari pembantaian tragis yang terjadi di tanah Papua tersebut.

Ia juga merasa sangat bersyukur dan merasa ini adalah sebuah mukjizat yang diberikan Tuhan untuknya.

"Saya sungguh menyaksikan mukjizat Tuhan, saya masih hidup saat ini. Ketika mereka membantai teman-teman saya, saya hampir menyusul mereka. Beruntung melalui warga setempat, Tuhan menyelamatkan saya," jelas Simon.

Baca Juga : Tak Tahu Anaknya Dilamar, Tangis Calon Mertua Adly Fairuz Pecah: Saya Ini Masih Hidup!

Simon dengan seorang temannya, Joni Pariangan pergi beribadah menyambut Natal di Gereja Protestan Nduga pada Sabtu (1/12).

"Saya sering ke sana untuk berdoa dan ibadah. Apalagi ada ibadah Natal, maka saya tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk pergi ke gereja," ungkapnya.

Siapa sangka, ibadah inilah yang membuatnya selamat dari pembantaian yang terjadi di kamp tempatnya bekerja.

Baca Juga : Dimadu, Istri Pertama Komedian Kondang Ini Ungkap Jeritan Hatinya: Kamu, Aku, dan Dia

Saat datang ke kamp, semua sudah berantakan dan tas yang berisi makanan dan pakaian berserakan.

Teman-temannya tidak ada di tempat tersebut dan warga setempat mengatakan bahwa mereka semua dibawa ke puncak Kabo.

Simon dan Joni ingin menyusul teman-teman mereka ke tempat tersebut, tetapi warga setempat dengan bahasa daerah memperingatkan untuk tidak ke sana, karena mereka akan dibunuh.

Baca Juga : Rossa Histeris Panggil Ahmad Dhani, Ini Reaksi Spontan Maia Estianty

Alhasil Simon dan Joni menginap di rumah seorang camat setempat dan warga di tempat itu juga mendapat ancaman dari kelompok KKB.

Akhirnya dua orang tersebut diminta pergi dari tempat tersebut melalui sebuah hutan dan diantar empat anak dari sana.

Selama 3 hari di dalam hutan ia bertahan hidup dengan makan daun dan berhenti jika bertemu dengan sungai untuk istirahat.

Baca Juga : Duh, Ratu Kecantikan Inggris Ini Dipaksa Menikah Usia 15 Tahun dan Dapat Kekerasan Seksual Setiap Hari!

Bertemu sebuah pos penjagaan TNI Mbua, ia pun sangat lega dan Simon segera memberikan kabar pada keluarganya.

Hingga tanggal 7 Desember, diketahui ada 7 orang pekerja yang selamat dan 24 warga sipil dievakuasi dari kelompok KKB. (*)