NOVA.id - Banyak perempuan menginginkan payudara yang besar dan padat.
Tapi tahukah Sahabat NOVA jika payudara yang padat justru bisa tingkatkan risiko kanker payudara?
Mengapa bisa begitu?
Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat
Payudara yang padat memungkinkan adanya jaringan kelenjar lemak yang berlebih di dalamnya.
Faktanya, ada sekitar 60 persen perempuan muda yang memiliki payudara padat.
Para ahli percaya, jaringan padat di payudara membuat tumor lebih sulit ditemukan saat dilakukan mamografi atau rontgen untuk mendeteksi kanker payudara.
Baca Juga : DIY Dekorasi Natal: Bola Gantung Karakter dari Bohlam Lampu Bekas
Berdasarkan data American Journal of Roentgenology, 40 persen perempuan dengan payudara padat akan mengalami kesulitan dalam mendeteksi risiko kanker payudara.
Peneliti dari University of California, San Francisco telah meneliti lebih dari 18 ribu perempuan dengan kanker payudara.
Riset ini meneliti hubungan kepadatan payudara dengan potensi kanker seseorang.
Baca Juga : Mbah Mijan Ramalkan Tren Pelakor di 2019, Benarkah Akan Semakin Eksis?
Salah stau peneliti, Dr Natalie Engmann mengatakan bahwa kepadatan payudara merupakan faktor yang diduga menjadi indikasi penyebab kanker.
Menariknya, kepadatan payudara ini sebenarnya bisa diatasi dengan obat yang biasa disebut dengan tamoxifen.
Obat ini mampu mengurangi kepadatan payudara, hanya saja menimbulkan efek samping yang cukup serius.
Baca Juga : Airin Wali Kota Tangsel Membisu, Ini Pesona FYN Artis FTV Muda yang Ngamar dengan Sang Suami
Nah biasanya, payudara perempuan relatif masih padat ketika masih berusia di bawah 50 tahun.
Namun tenang, Sahabat NOVA tak perlu khawatir jika memiliki payudara yang padat.
Baca Juga : Gisel Bagikan Video Romantis Untuk Gading Marten, Masih Cinta?
Risiko kanker bisa, kok, kita cegah dengan melakukan pola hidup sehat, makan-makanan yang sehat, atau dengan melakukan pemeriksaan rutin. (*)