Begini Cara Tentukan Harga Jual Makanan Ketika Ingin Terjun ke Bisnis Kuliner

By Alsabrina, Senin, 17 Desember 2018 | 18:39 WIB
Cara menentukan harga jual makanan bisnis kuliner (pixelfit)

NOVA.id – Tak sedikit pengusaha pemula yang memulai bisnisnya dari nol dan berhasil mengembangkan bisnisnya.

Pemilihan bisnis yang tepat, bisa dikatakan menjadi kunci awal, misalnya kita memilih dunia kuliner untuk dijadikan bisnis.

Jika kita memilih bisnis kuliner, misalnya, pertama-tama pastikan bisnis kuliner tersebut memiliki prospek yang baik.

Baca Juga : Tips Ampuh Tambah Penghasilan dari Usaha Sendiri ala Pebisnis Online

Selanjutnya, yang harus jelas diketahui calon pengusaha adalah pasar yang dituju. Sebab, sebuah produk tak bisa ditujukan untuk semua orang. Target pasar ini akan menentukan harga jual makanan.

"Bahkan bisnis air minum pun memiliki target market sendiri-sendiri, walaupun semua orang mulai bayi sampai lanjut usia pasti membutuhkan air minum.

Misalnya, produk air minum tertentu ditargetkan untuk kalangan menengah ke atas, yang memedulikan kualitas dan kesehatan. Karena bagi mereka air minum bukan sekadar air, melainkan yang bisa menyehatkan," tandas Budi S. Isman, CEO/President Director PT Mikro Investindo Utama.

Baca Juga : 5 Usaha yang Bisa Jadi Tambahan Uang Jajan untuk Ibu Rumah Tangga

Ia mengungkapkan, bila kita berusaha memuaskan semua orang, akhirnya tidak bisa memuaskan satu orang pun. Setelah jelas target pasarnya, barulah bisa ditentukan seperti apa kemasan, harga, cara distribusi, dan kualitas produk yang akan dibuat.

Budi mengingatkan jangan sampai salah menentukan harga. Ia mencontohkan, sebungkus kecil kerupuk kulit yang dibanderol Rp20.000, misalnya, tentu tak akan dibeli orang ketika dijual di pinggir jalan.

"Kalau dijual seharga Rp1.000, mungkin rugi, sementara orang kaya senang-senang saja membelinya. Atau, bisa jadi mereka malah ragu untuk membeli karena harganya menurut mereka terlalu murah, jangan-jangan kualitasnya jelek.

Baca Juga : Terjadi Lagi, Lumba-Lumba Kini Mati Lemas Karena Moncongnya Tertutup Cincin Plastik Botol Air Minum, Miris!

Jadi, bisa jadi sebuah produk yang harganya diturunkan atau murah, malah tidak laku. Sebaliknya, ada pula produk yang meski harganya dinaikkan berkali lipat, malah dicari orang," ujar Budi.

Yang perlu diperhatikan berikutnya dalam memulai bisnis adalah harus ada diferensiasi atau pembeda dari produk sejenis yang sudah ada di pasaran.

"Kita harus mencari tahu, apa yang akan membuat orang mencari produk kita, bukan produk orang lain. Jadi, harus ada ciri khas.

Baca Juga : Bantu Dewi Perssik Somasi Meldi, Hotman Paris Mengaku Belum Dibayar!

Kalau memang produk kita tak ada bedanya dengan produk lain, maka yang akan membedakan hanya harga. Yang lebih murah yang akan dicari orang," terang Budi.

Soal kemasan, menurut Budi, juga turut menentukan harga jual, apakah dibungkus plastik, dikemas bagus, diberi label kemasan, dan sebagainya.

"Ketika sebuah produk yang dikemas plastik biasa saja harganya Rp2.000, misalnya, ketika sedikit dipercantik dengan label yang bagus dengan biaya Rp500, harga produknya bisa naik jadi Rp5.000. Ini terserah kita, tergantung apa yang mau kita bangun (dari imej produk)."

Baca Juga : Mantap, Irwan Mussry Santap Menu Khas Arab Ini, Potongan Dagingnya Sebesar Telapak Tangan!

Bagaimana Sahabat Nova? Sudah berniat untuk membangun bisnis kuliner?(*)