NOVA.id – Herodotus, seorang sejarawan kuno Yunani, menuliskan ceritanya tentang tsunami dan hal tersebut diklaim adalah cerita pertama tentang tsunami di dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh ahli geologi Jerman, seperti yang NOVA.id kutip dari BBC.com, yang mengatakan bahwa mereka telah menemukan bukti di Yunani utara bahwa peristiwa pada tahun 479 SM menyelamatkan desa Potidaea.
Pada abad 479 Sebelum Masehi, sebuah desa di Yunani kuno bernama Potidaea diserang oleh bangsa Persia.
Baca Juga : Seolah Jadi Firasat, Unggahan Terakhir Bassist Seventeen Bersama Putrinya: Bapakku Pulang
Desa Potidaea merupakan sebuah desa berada di pesisir pantai. Ketika bangsa Persia ingin menguasai Potidaea, mereka harus menggunakan strategi khusus untuk pergi ke desa.
Namun, pada saat itu, air pantai sedang surut hingga jauh ke laut dan membuat bangsa Persia merasa “dibukakan jalan” oleh sang dewa hingga akhirnya membuat sebagian pasukan Persia menyeberangi lautan.
Belum sampai desa Potidaea dan masih dipertengahan jalan, air laut kembali dan “menelan” pasukan Persia.
Baca Juga : Jadi Korban Tsunami Banten, Aa Jimmy si Aa Gym KW Dikabarkan Meninggal Dunia
"Kemudian datanglah kepada mereka [orang Persia] gelombang pasang besar laut, lebih tinggi dari sebelumnya, seperti yang dikatakan penduduk asli tempat itu, meskipun air pasang sering datang.
Jadi, mereka yang tidak bisa berenang binasa dan mereka yang bisa dibunuh oleh orang-orang Potidaea yang menyuruh mereka naik perahu," tulis Herodotus dalam catatannya yang kemudian diterjemahkan oleh G.C. Macaulay seperti yang dikutip dari BBC.com.
Pejuang Potidaea kemudian memberikan pujian atas hal ini kepada Poseidon, dewa laut dan gempa bumi.
Baca Juga : Jadi Korban Tsunami Tanjung Lesung, Unggahan Terakhir Bani Seventeen Menyayat Hati
Kisah Herodotus sangat cocok dengan tsunami.
Pertama, laut surut, seperti pada saat air surut, tetapi setelah waktu yang singkat air laut kembali dengan tiba-tiba dan orang dulu dikenal sebagai gelombang pasang.
Tak hanya itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa bagian dari Yunani ini memang rentan terhadap tsunami.
Profesor Aachen, Klaus Reicherter dan rekan-rekannya mengatakan bahwa ia telah mengambil sampel sedimen di semenanjung Possidi di Yunani utara di mana Potidaea (dan desa modernnya, Nea Potidaea) berada.
Baca Juga : Cerita Ifan Seventeen Tentang Kondisi Cuaca Tanjung Lesung Sebelum Tsunami Terjadi
Inti sedimen menunjukkan tanda-tanda peristiwa laut besar-besaran, seperti ombak besar dan tsunami.
"Kami telah menemukan beberapa tsunami bersejarah di pantai," ujar Profesor Aachen, Klaus Reicherter kepada kantor berita DPA Jerman.(*)