NOVA.id - Masyarakat dikejutkan dengan gelombang tinggi tsunami yang menerjang wilayah Banten dan Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12).
Sempat simpang siur, akhirnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gelombang tinggi tersebut merupakan tsunami kecil yang menghantam areal pesisir di Selat Sunda.
Mengutip Kompas.com, kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers pada Minggu (23/12) dini hari mengatakan bahwa berdasarkan ciri gelombangnya, tsunami yang terjadi kali ini di Banten dan Lampung mirip yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat
"Periodenya (periode gelombang) pendek-pendek," katanya.
Seperti ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, BMKG juga menduga jika tsunami dengan ketinggian tertinggi 0,9 meter ini disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau yang pada hari Sabtu bererupsi sebanyak 4 kali, dan terakhir pada pukul 21.03 WIB.
Erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut diduga menyebabkan guguran material yang jatuh ke lautan dan akhirnya mengakibatkan gelombang tinggi.
Baca Juga : Jadi Bisnis Menjanjikan, Ini 5 Hal yang Perlu Kita Ketahui untuk Mendirikan Startup
Menurut BMKG, gelombang yang menerjang bisa jadi lebih tinggi dari yang terdata, sebab ada beberapa wilayah di sekitar Selat Sunda yang punya morfologi teluk seperti di Palu.
Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan akan melakukan survei lapangan.
"Besok pagi kami akan upayakan untuk mengumpulkan data lagi apakah benar itu longsor," ungkapnya saat konferensi pers, Minggu (23/12) dini hari tadi.
Baca Juga : Korban Meninggal Tsunami Banten Jadi 43 Orang dan 548 Luka-Luka
Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar mengatakan, Anak Krakatau memang telah bererupsi sejak 29 Juni 2018.
Dan erupsi terbesar terjadi pada Sabtu kemarin.
Gunung api tersebut melontarkan material hingga ketinggian 1.500 meter dan tipe letusannya sendiri strombolian.
Baca Juga : Wajahnya Lebam, Komedian Ade Jigo Ceritakan Detik-Detik Tsunami Banten Hingga Mohon Bantuan
Rudy juga mengatakan, memang ada kemungkinan material erupsi Anak Krakatau runtuh ke lautan dan menyebabkan gelombang.
Namun ia mengatakan, jika kemungkinannya kecil.
"Kemungkinannya kecil, sehingga kita masih harus membuktikan apakah memang ada longsoran." (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala BMKG: Tsunami Banten dan Lampung Mirip Kejadian di Palu"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Winggi |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR