Tsunami Banten dan Lampung Bisa Terjadi Karena Erupsi, Gunung Anak Krakatau Sudah di Bawah Pengawasan 90 Tahun Lalu

By Alsabrina, Senin, 24 Desember 2018 | 12:47 WIB
Erupsi gunung anak Krakatau, Minggu 23 Desember 2018 (dok. awak Susy Air)

"Sebagian besar, letusan relatif kecil pada skala letusan eksplosif, dan juga menghasilkan aliran lava," tambah profesor Ray Cas.Pulau di sekitaran Anak Krakatau ini telah menjadi kawasan terlarang untuk di tinggali tetapi menjadi kawasan populer bagi peneliti dan ahli vulkanologi.Ketika Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883, ia menembakkan hujan abu hingga lebih dari 20 kilometer ke udara, dalam serangkaian ledakan yang terdengar hingga 4.500 kilometer mencapai Australia.

Baca Juga : 12 Jam Terjebak di Reruntuhan Kayu Saat Tsunami, Anak 5 Tahun Ini Menangis Minta PulangSelain itu, secara geografis, Indonesia berada di persimpangan tiga lempeng benua yang berdesakan, di bawah tekanan besar.Hal itu membuatnya sangat rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi.Saat ini Indonesia memiliki hampir 130 gunung aktif yang membentuk sebagian besar dari 'Cincin api' pasifik.

Baca Juga : Kemungkinan Penyebab Tsunami Banten, Mulai dari Erupsi Hingga Volcanogenic TsunamiBusur aktivitas seismik yang kuat yang membentang dari Jepang yang rawan gempa melalui Asia Tenggara dan melintasi lembah Pasifik.(*)

 

Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Aktivitas Vulkanik Anak Gunung Krakatau Ternyata Terjadi Sejak 1928, Semengerikan Inikah Anak Krakatau?