Tsunami 57 Meter Berpotensi Terjadi di Selat Sunda, Ini Penjelasan dari Ahli BPPT

By Alsabrina, Kamis, 27 Desember 2018 | 15:21 WIB
(ilustrasi) Potensi Tsunami 57 Meter di Selat Sunda (Iryna1)

Widjo juga menekankan bahwa ungkapannya tersebut adalah sebuah potensi bukan prediksi.

Artinya kajian tersebut dibuat guna mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Skenario terburuk tersebut digunakan untuk perencanaan mitigasi ke depan.

Menurut ahli gempa tersebut, potensi gempa dan tsunami besar ini bisa terjadi karena adanya energi yang tersimpan di tiga lempeng megathrust.

Ketiga lempeng tersebut setiap tahunnya terus bergeser 6 sampai 7 sentimeter.

Baca Juga : Mbak You Ramalkan Bencana Alam akan Menimpa Wilayah B, M, dan J: Perbanyak Ibadah

"Kita ada tiga lempeng utama yang saling berjalan. Dari Australia ada lempeng yang menyodok ke Utara dan ini kan terus-menerus setiap tahun 6 sampai 7 cm, katakanlah begitu, dan tentu ini ada energi yang tersimpan dan tentu saja setiap saat bisa saja energi ini lepas dan kemudian menyebabkan gempa bumi yang cukup besar dan tentu diiringi dengan tsunami kalau itu terjadi di lautan," papar Widjo Kongko.

Kemungkinan atau potensi tersebut tidak hanya terjadi di wilayah yang disebutkan, namun bisa terjadi di beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

Karena banyak wilayah Indonesia yang menjadi titik temu lempeng selain dari tiga lempeng yang telah disebutkan sebelumnya.

Baca Juga : Prediksi Bencana Alam yang Akan Terjadi di Indonesia Tahun 2019 Mendatang Menurut BNPB

Namun, Widjo kembali mengingatkan agar masyarakat tak perlu resah dengan potensi yang diungkapkan olehnya.

Karena hal ini justru menjadi perencanaan awal untuk dilakukannya upaya penyelamatan jika terjadi gempa dan tsunami besar di kemudian hari. (*)

Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Peneliti BPPT Ungkap Potensi Tsunami Setinggi 57 Meter di Selat Sunda