NOVA.id - Perempuan memang sering dipandang sebelah mata bila itu sudah menyangkut urusan politik, termasuk soal pemilihan umum alias pemilu.
Padahal sebentar lagi kita akan menyambut Pemilu 2019 dan kita sebagai perempuan tentu wajib berperan penting di dalamnya, setidaknya sebagai pemilih yang cerdas!
Sayangnya, ada banyak informasi hoax yang justru semakin merajalela menyambut datangnya Pemilu 2019.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapinya?
Baca Juga : Peruntungan Cinta Ayu Ting Ting 2019 Diramal, Mbak You: Ada yang Lebih Serius!
Salah satunya, tentu dengan lebih melek politik dan jangan ragu laporkan hoax.
Pengamat komunikasi digital, Dr. Fiman Kurniawan S, menjelaskan jika langkah awal menghadapi informasi yang sifatnya hoax itu bisa dilakukan dengan rajin mengecek informasi serupa, melalui media-media konvensional.
Pokoknya, selain media sosial atau media lain yang belum terverifikasi atau kita yakini kebenarannya.
Baca Juga : Ubah Gaya Rambut, Putri Marino Tampil Makin Cantik dan Fresh!
“Coba saja cek, apakah informasi itu ada di media konvensional? Cek juga apakah isi informasinya sama.
Dari situ kita bisa mulai menilai, informasi yang kita terima hoax atau bukan,” kata Firman sambil menyebut bahwa semua orang kini bisa membuat berita, dan yang seperti ini justru lebih berbahaya, karena dia bisa seenak-enaknya.
Baca Juga : Bikin Pangling! Begini Gaya 5 Selebriti yang Disulap Bak Putri Disney, Inul jadi Princess Merida!
Selain melakukan check and recheck ke media arus utama, langkah lain yang bisa kita lakukan adalah dengan mengecek informasi itu di mesin pencari seperti Google.
Misalnya kita menerima informasi berupa gambar, kita cek kebenarannya di mesin pencari.
Lihat lagi lebih teliti, apakah informasi tersebut benar adanya atau bohong belaka.
Baca Juga : Bikin Pangling! Begini Gaya 5 Selebriti yang Disulap Bak Putri Disney, Inul jadi Princess Merida!
“Jadi kita jangan asal klik, jangan asal sebar.
Perhatikan saja dulu kontennya dengan teliti,” pesan Firman.
Untuk itu, Firman menyebut ada baiknya kita memperkaya literasi kita agar tak mudah termakan hoax.
Sebab, kita memang harus semakin memperkaya wawasan sambil tetap waspada terhadap informasi yang diragukan kebenarannya!
Adapun cara ini tak hanya cocok untuk orang-orang berpendidikan formal rendah, tapi juga mereka yang berpendidikan tinggi.
Lantas, jika menerima informasi hoax, apa kita juga bisa ikut melaporkan?
Baca Juga : Hotman Paris Emosi Sampai Gebrak Meja Dengar Pengakuan Chikita Meidy! Kenapa?
Tentu saja! Firman menyebut lembaga seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan kepolisian termasuk lembaga yang bisa menampung pelaporan akan berita hoax.
Apalagi informasi hoax yang dilaporkan itu sejenis yang bisa merugikan banyak orang dan menciptakan keresahan masyarakat atau kelompok tertentu.
Baca Juga : Hotman Paris Emosi Sampai Gebrak Meja Dengar Pengakuan Chikita Meidy! Kenapa?
“Kalau sudah sangat merugikan diri sendiri juga boleh dilaporkan, asal bukan perkara yang remeh. Jadi tetap harus pakai akal sehat,” kata Firman.
“Kalau remeh, ya abaikan saja.”
Namun yang lebih penting dari itu, kita memang harus terus mengasah kemampuan agar bisa menyaring hoax dan jangan pernah tertarik mengonsumsinya!
Baca Juga : Kate Middleton akan Rayakan Ulang Tahunnya Sendiri, Di Mana Pangeran William?
Kalau sudah seperti itu, dengan sendirinya produksi informasi hoax akan semakin berkurang.
“Hoax itu laku karena masyarakat masih mengonsumsi,” kata Firman.
Ayo Sahabat NOVA, kita lebih melek politik dan jangan lagi gampang percaya hoax, ya!
Muhammad Yunus